Jayawijaya, KV- Cuaca ekstrem hujan deras mengakibatkan banjir melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Pemkab Jayawijaya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mencegah banjir berulang.
Hujan dengan intensitas tinggi melanda Wamena, ibu kota Jayawijaya dan puluhan distrik lainnya dalam dua pekan terakhir.
Dari pantauan wartawan Koranvox.com di lapangan, hujan masih melanda wilayah Wamena dan sekitarnya hingga Sabtu (26/4/2025) ini.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jayawijaya, banjir terjadi di 22 distrik. Dari data sementara, ada 6 lokasi yang paling terdampak.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib didampingi Wabup Ronny Elopere langsung memimpin rapat penanganan bencana banjir di Kantor Bupati pada Sabtu ini.
Dalam rapat turut hadir aparat TNI dan Polri serta Tim SAR dan organisasi perangkat daerah Pemkab Jayawijaya yang terkait.
Bupati Athenius Murib mengatakan, pihaknya akan melakukan normalisasi saluran drainase dan Sungai Baliem setelah cuaca ekstrem berakhir.
Ia mengungkapkan pemicu banjir karena masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai dan membangun rumah di bantaran sungai.
Selain itu, lanjut Athenius, terjadi pendangkalan Sungai Baliem di muara hingga hilir. Hal ini memicu sungai meluap saat hujan deras.
“Setelah hujan berakhir, kami akan melakukan normalisasi saluran drainase dan Sungai Baliem terutama di muara sehingga kedalamannya bertambah, ” tutur Athenius.
Pembentukan Satgas
Athenius menambahkan, pihaknya telah membentuk Satgas Penanggulangan Bencana Banjir di Jayawijaya. Satgas ini akan bertugas selama 14 hari.
Adapun Pemkab Jayawijaya juga telah menetapkan status tanggap bencana banjir. Upaya ini agar penanganan bencana optimal.
“Saya telah memerintah setiap kepala distrik untuk melaporkan kondisi terkini di setiap wilayahnya, ” ucap Athenius.
Menurutnya banjir bukan hanya terjadi pada Jumat kemarin. Tapi banjir mulai terjadi sejak tanggal 10 April 2025 lalu.
“Titik lokasi banjir sepanjang lahan kebun warga maupun rumah yang berada di bantaran Sungai Baliem, ” ungkapnya.
Athenius menambahkan, tidak hanya rumah dan perkebunan warga terendam oleh banjir. Selain itu, juga terjadi lonsor di beberapa titik wilayah di sejumlah distrik. (Stefanus Tarsi)