Los Angeles, KV- Kebakaran hutan yang terjadi sejak Rabu (8/1/2025) mengakibatkan Los Angeles, California Amerika Serikat bagaikan diterjang perang berskala besar. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai 130 miliar dollar AS atau Rp 2.121 triliun.
Terdapat lima kebakaran terpisah sejauh ini telah menghanguskan lebih dari 15.000 hektar lahan dan menghancurkan sekitar 10.000 bangunan. Data ini berdasarkan laporan terakhir dari badan pemadam kebakaran California.
Kantor pemeriksa medis Los Angeles County mengkonfirmasi satu korban tewas lagi pada hari Jumat, sehingga jumlah keseluruhan korban tewas sejauh ini menjadi 11 orang.
Setelah empat hari kebakaran hutan, pada hari Jumat, Los Angeles, kota yang terkenal dengan industri filmnya yang mendunia, tampak seperti lokasi syuting film perang.
Di sebagian besar wilayah Los Angeles, hanya ada puing-puing yang tersisa di tempat yang dulunya pernah berdiri rumah-rumah, gedung-gedung dan bangunan-bangunan lainnya. Deretan mobil terbakar sangat parah sehingga semuanya berubah menjadi abu, jendelanya hilang.
Keterkejutan sangat terasa. Orang-orang yang kembali ke lingkungan yang porak-poranda berpelukan, menangis, atau hanya berdiri, mencoba memahami semua yang telah terjadi.
Sebagian besar dari mereka mengenakan masker, menggarisbawahi kenyataan dari asap tebal, dan risiko yang muncul ketika menghirupnya, karena api terus berkobar di bagian lain kota.
Terlepas dari kehancuran dan rollercoaster emosional yang dijalani oleh penduduk LA, kebakaran masih jauh dari selesai. Pemandangan kobaran api terlihat di mana-mana, karena banyak area yang terus terbakar tanpa henti.
“Ini lebih mengingatkan saya pada adegan perang, di mana Anda memiliki target-target tertentu yang dibombardir,” ujar Biden, ketika ia menerima pengarahan tentang kebakaran di Gedung Putih, Jumat (10/1/2025) dirilis dari AFP.
Angin tenang pada hari Jumat memberikan kesempatan yang sangat dibutuhkan bagi para petugas pemadam kebakaran yang berjuang memadamkan api sepanjang waktu selama empat hari berturut-turut.
Di lokasi kebakaran terbesar, di Pacific Palisades dan Malibu, petugas pemadam kebakaran mengatakan bahwa mereka mulai bisa mengendalikan api, dengan delapan persen dari perimeternya telah dikuasai.
“Aktor Mel Gibson adalah selebriti terbaru yang mengungkapkan bahwa rumahnya di Malibu telah terbakar, dan mengatakan kepada News Nation bahwa kerugiannya sangat besar.
Pihak berwenang mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Presiden Biden menyindir presiden terpilih Donald Trump yang telah menyebarkan informasi yang salah mengenai kebakaran yang kemudian diperkuat di media sosial.
Kebakaran hutan terjadi secara alami, namun para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah mengubah cuaca dan mengubah dinamika kebakaran.
Dua tahun yang basah di California selatan telah berganti menjadi tahun yang sangat kering, sehingga menyisakan bahan bakar yang cukup banyak di tanah yang siap untuk dibakar.
“Anda akan mendapatkan banyak penghasut di luar sana yang mencoba mengambil keuntungan dari hal ini,” kata Biden tentang kebakaran tersebut.
Gubernur Newsom, yang dituding sebagai penyebab bencana oleh presiden terpilih, mengundang Trump untuk mengunjungi Los Angeles dan meninjau kerusakan yang terjadi.
“Dalam semangat negara yang besar ini, kita tidak boleh mempolitisasi tragedi kemanusiaan atau menyebarkan disinformasi dari pinggir lapangan,” kata Newsom.
Kantor Manajemen Darurat Los Angeles meminta maaf pada hari Jumat setelah peringatan evakuasi yang salah dikirim ke jutaan telepon genggam, yang memicu kepanikan.
“Saya tidak bisa mengungkapkan betapa menyesalnya saya,” kata Kevin McGowan, direktur Kantor Manajemen Darurat Kabupaten Los Angeles.