Example floating
Example floating
EKONOMINEWSUncategorized

Harga Tomat dan Cabai di Wamena Melonjak Drastis, Pedagang Menjerit

×

Harga Tomat dan Cabai di Wamena Melonjak Drastis, Pedagang Menjerit

Sebarkan artikel ini
Salah satu pedagang tomat dan cabai di Pasar Potikelek Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (30/1/2025). (Stefanus Tarsi)
Example 468x60

Wamena, KV – Harga tomat dan cabai rawit di Pasar Tradisional Potikelek di Wamena Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, turut mengalami kenaikan yang signifikan. Para pedagang di pasar pun mengeluhkan sepinya pembeli sejak awal bulan Januari 2025.

Emon, salah satu pedagang di Pasar Potikelek saat ditemui pada Kamis (30/1/2025) mengaku, saat ini komoditas tomat mengalami naik secara drastis dari Rp 25.000 ribu per kilogram sekarang melonjak Rp.55.000 ribu.

Example 300x600

“Kenaikan harga tomat sangat memberatkan para pedagang. Pasalnya kami harus mengorbankan keuntungan ketimbang harus menaikkan harga dagangan,” ujar Emon kepada Wartawan Koran Vox.

Komoditas tomat di Pasar Potikelek Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (30/1/2025). (Stefanus Tarsi)

Emon mengungkapkan selain komoditas tomat, hargai cabai rawit juga ikut naik drastis dari Rp 70.000 menjadi Rp 110.000 per kilogram.

Harga tomat dan cabai yang tinggi disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil. Stok dari pemasok memang sangat berkurang sehingga terjadi kenaikan harga.

Menurut Emon, kenaikan harga berdampak pada penjualan. Dia merasakan sepinya pembeli semenjak awal tahun ini. Banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian tomat dan cabai.

“Biasanya mereka dua komoditas ini hingga 1 kilogram. Sekarang paling banyak setengah kilogram, bahkan ada yang cuma beli seperempat kilo,” ungkap Emon.

Emon berharap agar pemerintah bisa lebih fokus menjaga stabilitas harga bahan pangan. Sebab, dampaknya dirasakan langsung masyarakat paling bawah.

Salah satu warga yang berbelanja di Pasar Potikelek Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (30/1/2025). (Stefanus Tarsi)

Kondisi ini juga berdampak bagi para pembeli. Faiz seorang ibu rumah tangga misalnya yang ditemui di Pasar Potikelek mengaku, kenaikan harga komoditas tomat dan rica ini cukup membebani pengeluaran dapur, terutama bagi rumah tangga yang sering memasak makanan pedas.

“Dengan kenaikan harga ini, saya harus lebih selektif dalam berbelanja dan mengatur pengeluaran. Biasanya saya membeli tomat dan cabai rawit hingga 1 kilogram untuk stok di rumah. Sekarang paling setengah kilo karena harganya mahal,” tuturnya.

Ia berharap komoditas yang saat ini mengalami kenaikan harga Semoga bisa kembali stabil dan kondisi perekonomian di wilayah ini bisa berjalan dengan baik.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *