Wamena, KV – Ratusan aparatur sipil negara Provinsi Papua Pegunungan menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (10/2/2025).
Para ASN ini menuntut Penjabat Gubernur Papua Pegunungan segera melantik pejabat definit sekda, eselon III, eselon IV dan menolak wacana pengurangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Aksi demo ratusan ASN dengan sejumlah tuntutan terlaksana pada pukul 08.30 WIT di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan.
Setelah berunjuk rasa, para ASN ini pun menutup Kantor Gubernur Papua Pegunungan sekitar pukul 09.00 WIT. Mereka menutup pagar kantor dengan spanduk berisi tiga tuntutan.
Salah satu ASN bernama Keranius Yoman dalam aspirasinya menuntut segera adanya Sekda, Eselon III, IV yang definitif.
“Banyak ASN yang sudah mengabdi selama dua tahun sejak pemekaran Provinsi Papua Pegunungan. Akan tetapi banyak jabatan eselon yang masih kosong atau hanya plt,” tuturnya.
Ia menilai, terindikasi lambatnya kinerja PJ Gubernur Papua Pegunungan yang belum berhasil memperjuangkan nasib ASN untuk mendapatkan jabatan definitif.
Mogok kerja
Sementara Darius Heselo dengan tegas menyatakan ASN akan mogok bekerja sampai ada jawaban dari PJ Gubernur, PJ Sekda dan Kepala BPKSDM.
“Mulai hari ini kami mogok kerja. ASN tidak boleh kerja sampai mendapatkan jawaban yang pasti,” tegasnya.
Hal senada juga yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan Aron Wanimbo. Menurutnya, seharusnya ada perhatian bagi ASN untuk mengisi jabatan definitif.
“Kami sudah bekerja selama dua tahun sejak pemekaran provinsi ini. Ada apa sampai saat ini jabatan sejumlah eselon tak kunjung dilantik definitif?,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi BKPSDM Yesaya Heselo memaparkan, pihaknya telah melaksanakan tugas administrasi yakni pengusulan ke BKN pusat. Akan tetapi, semua itu tergantung pimpinan dalam memutuskan dan memastikan pelantikan.
“Tugas kami hanya mengusulkan secara administrasi namun yang memutuskan adalah pimpinan,” ujarnya.