Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
EKONOMIFEATURE

BBM Satu Harga, Terangi Asa Nelayan di Pulau Obi

5
×

BBM Satu Harga, Terangi Asa Nelayan di Pulau Obi

Sebarkan artikel ini
Janur, salah satu nelayan di Desa Pasipalele, Pulau Obi, nelayan bernama Janur, Maluku Utara.

Di tepi pantai Desa Pasipalele, Pulau Obi, nelayan bernama Janur tampak sibuk menyiapkan perahunya pagi itu. Sambil menata jaring, ia tersenyum ketika menceritakan perubahan besar yang kini ia rasakan.

“Kehadiran BBM Pertamina di sini memudahkan torang nelayan di Desa Pasipalele,” ujarnya dengan logat khas Maluku Utara, Kamis (30/10/2025).

Sejak SPBU 86.977.39 beroperasi pada tahun 2022 sebagai salah satu titik BBM Satu Harga, kehidupan nelayan di Pasipalele menjadi lebih ringan.

Kini mereka tak perlu lagi menempuh perjalanan laut sejauh 50 kilometer ke Pulau Bacan hanya untuk membeli bahan bakar.

Dulu, harga BBM bisa mencapai Rp25.000 hingga Rp30.000 per liter, belum lagi ongkos dan waktu yang habis di perjalanan.

Berkat kehadiran SPBU di desanya, Janur dan warga lain bisa mendapatkan BBM dengan harga resmi dan jarak yang jauh lebih dekat.

“Dulu torang biasa ambil di Bacan, jauh dan mahal. Sekarang lebih mudah, kami berterima kasih sekali ada Pertamina di Pasipalele,” kata Janur.

Distribusi BBM ke Pasipalele memang bukan perkara mudah. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyalurkannya dari Fuel Terminal (FT) Labuha, Maluku Utara, menggunakan Self Propelled Oil Barge (SPOB).

Waktu tempuhnya berkisar antara tiga hingga empat jam, tergantung kondisi laut yang sering berubah-ubah.

Namun upaya tersebut sebanding dengan hasilnya. Bagi masyarakat pesisir dan nelayan seperti Janur, kehadiran BBM Satu Harga bukan sekadar soal bahan bakar — tapi tentang peluang hidup yang lebih baik.

50 titik

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo, menyebut ada 50 titik BBM Satu Harga di seluruh Provinsi Maluku Utara.

Proses distribusi BBM Satu Harga ke wilayah timur Indonesia.

Program ini, katanya, menjadi wujud nyata pemerataan energi di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) Indonesia.

“Kehadiran BBM Satu Harga adalah amanah besar bagi kami, khususnya di Indonesia Timur. Kami akan terus menjaga distribusi, kualitas, dan harga agar manfaatnya dirasakan masyarakat dan ekonomi lokal semakin bergerak,” ungkap Awan.

Bagi Janur dan nelayan Pasipalele, energi kini bukan lagi sesuatu yang jauh dan mahal. Ia sudah hadir di depan mata  menghidupkan mesin perahu, menyalakan harapan, dan membawa mereka melaut menuju masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *