Jayawijaya

Tudingan Pelayanan RSUD Wamena Bermasalah, Dinkes Jayawijaya Berikan Klarifikasi

Plt. Kepala Dinkes Jayawijaya, Lesman Tabuni, Plt. Direktur RSUD Wamena, dr. Charles Manalagi, bersama jajaran tenaga medis saat memberikan klarifikasi.Senin (30/6/2025).

Jayawijaya,KV– Dinas Kesehatan Jayawijaya dan RSUD Wamena membantah tudingan menyesatkan di Facebook soal pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Plt. Kepala Dinkes Jayawijaya, Lesman Tabuni, menyatakan tenaga kesehatan hadir untuk melayani, bukan membahayakan masyarakat.

“Kami membantah anggapan  pandangan yang menyatakan pasien yang datang sakit dan pulang jadi jenazah, kami tegaskan itu tidak benar sebab petugas kesehatan telah menjalani fungsinya, kata Lesman Tabuni kepada Wartawan di Wamena pada Senin (30/6/2025)

Lesman menjelaskan, masyarakat pegunungan cenderung baru mencari perawatan saat sakit sudah parah, seperti batuk atau demam yang dibiarkan.

“Mereka baru datang ke puskesmas atau rumah sakit setelah sakit parah,” tegas Lesman. Ia menyayangkan jika pasien tidak tertolong, petugas kesehatan justru disalahkan.

Situasi serupa terjadi pada pasien kecelakaan dengan kondisi kritis dan pengaruh alkohol yang datang ke UGD. Petugas medis berusaha semaksimal mungkin, namun terkadang masih disalahkan.

“Kita harus meluruskan duduk persoalan ini dan memahami siapa yang salah, petugas atau keluarga pasien,” kata Lesman, menilai pandangan menyalahkan petugas itu keliru.

Di tempat yang sama, Plt. Direktur RSUD Wamena, dr. Charles Manalagi, menyatakan adanya penyebaran informasi palsu tentang perawat yang membahayakan atau membunuh pasien, bahkan disertai ancaman.

“Petugas kesehatan RSUD Wamena tidak pernah berniat mencelakakan pasien. Itu sumpah kami, yaitu melayani dan menjunjung tinggi keselamatan pasien,” tegas dr. Charles.

Ia menambahkan, petugas RSUD Wamena akan tetap memberikan pelayanan kesehatan tanpa memandang status atau latar belakang pasien.

“Tugas kami adalah menjunjung tinggi keselamatan pasien. Tidak ada niatan membunuh pasien di rumah sakit,” katanya.

Charles, mengakui mungkin ada keterbatasan fasilitas atau obat, namun itu bukan penghalang pelayanan terbaik.(Stefanus Tarsi)

Exit mobile version