Jayawijaya, KV – Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya menggelar kegiatan pelatihan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim bagi dokter dan bidan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)
Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Kanker Tingkat Kabupaten ini diselenggarakan di Hotel Baliem Pilamo. Senin (22/6/2025) kemarin.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Lesman Tabuni, S.KM, M.Kes, mengatakan penyakit kanker saat ini masih menjadi masalah kesehatan.
“Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan tenaga medis dalam melakukan skrining awal kepada masyarakat. Ini memang Penyakit Tidak Menular (PTM), yang dinilai memiliki tingkat bahaya yang tinggi namun seringkali diabaikan oleh masyarakat,”katanya kepada Wartawan di Wamena.

Tabuni menjelaskan, pelatihan kali ini memiliki rancangan yang berbeda. Sebanyak 35 peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diterjunkan untuk praktik langsung di RSUD Wamena.
Selama tiga hari, mereka berlatih di unit radiologi dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk memastikan kesiapan dan kompetensi di lapangan
“Tujuan utama kami adalah menyiapkan tenaga kesehatan yang siap melayani masyarakat, khususnya dalam penanganan dini kanker payudara dan kanker leher rahim,” tegasnya.
Untuk menjamin kualitasnya, pelatihan ini melibatkan narasumber ahli berlisensi Master of Trainer (ToT) dari Balai Latihan Tenaga Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Papua.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Jayawijaya, dr. Theresia Resubun, S.KM, M.Kes, menyatakan melalui kegiatan ini, petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan skrining lebih awal.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat lebih memahami masalah kesehatan yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Kami berharap tenaga kesehatan yang baru dilatih ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih proaktif datang ke Puskesmas. Kita tahu bersama, Puskesmas bukan hanya tempat orang sakit, tetapi juga tempat orang sehat untuk mengetahui status kesehatannya,” jelasnya.
Hal senada ditekankan oleh Kepala Seksi PTM, Hendrik Wiliam Rumbewas. Ia menyebutkan, penyakit seperti kanker seringkali tidak terdeteksi secara dini karena masyarakat awam menganggapnya tidak berbahaya. Oleh karena itu, Dinkes memfasilitasi tenaga kesehatan untuk mampu melakukan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara.
“Masyarakat mungkin berpikir penyakit ini tidak apa-apa, padahal gejalanya baru muncul setelah 5 atau 10 tahun kemudian. Jadi, dari sekarang kami siapkan tenaga medis yang mampu mengoperasikan alat, dan didukung oleh peralatan yang menunjang,” ujar Hendrik.
Ia menyimpulkan, kegiatan ini adalah langkah awal. Dampaknya akan kami pantau melalui pelaporan kasus yang terdeteksi.
“Harapan kami ke depan, sebagian besar masyarakat di kabupaten ini dapat diskrining secara dini untuk mencegah timbulnya gejala di tahun-tahun mendatang.”ujarnya. (Stefanus Tarsi)