Sorong, KV – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VII Kasim menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan mengimplementasikan program Zero Bottle Plastic di seluruh area operasional di Sorong, Papua Barat Daya.
Program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung peraturan pemerintah terkait pengurangan sampah plastik sekaligus memperkuat penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor energi.
Program ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut serta Peraturan Menteri LHK No. P.75 Tahun 2019 mengenai Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Selain memenuhi regulasi, program ini juga menjadi bagian dari transformasi budaya kerja yang berwawasan lingkungan.
Melalui program ini, Kilang Kasim tidak hanya memenuhi regulasi lingkungan, tetapi juga membangun budaya ramah lingkungan di kalangan pekerja dan mitra kerja.
“Kami membagikan tumbler ramah lingkungan serta mendorong pengurangan penggunaan botol plastik hingga 70 persen,” kata Ferdy Saputra, Area Manager Communication, Relation, CSR & Compliance RU VII Kasim, Senin (4/8/2025).
Ferdy menambahkan bahwa program ini juga merupakan bentuk kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta SDG 14 mengenai Ekosistem Lautan.
“Sebagai perusahaan energi, Kilang Kasim berkomitmen menjalankan praktik bisnis berkelanjutan yang mendukung transformasi menuju sistem energi yang lebih hijau, efisien, dan berintegritas,” lanjut Ferdy.
Senada dengan itu, Officer I Environmental RU VII Kasim, Habib Qalby Al Zhahir, menjelaskan bahwa pelaksanaan program Zero Bottle Plastic dipantau secara rutin untuk memastikan seluruh pekerja dan mitra kerja turut serta membangun budaya ramah lingkungan.
“Saat ini, setiap agenda dan kegiatan di area Kilang Kasim tidak lagi menggunakan air minum dalam kemasan plastik sekali pakai. Kami juga telah menambah unit water dispenser di titik-titik strategis untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari,” ungkap Habib.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini akan diukur melalui pemantauan berkala terhadap pengurangan limbah plastik, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna memperluas dampak positif dari inisiatif tersebut.
“Langkah ini menunjukkan kepemimpinan Kilang Kasim dalam praktik bisnis berkelanjutan, sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta komitmen global melalui Paris Agreement,” pungkas Habib.
Sebagai informasi, RU VII Kasim merupakan bagian dari PT Kilang Pertamina Internasional, anak usaha Pertamina yang fokus pada pengolahan minyak dan petrokimia berbasis prinsip ESG.
