Jayawijaya, KV— Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena, Fitrajaya Siwu, mengungkapkan rencana pengembangan Bandar Udara Wamena untuk mendukung pesawat berbadan lebih besar seperti Airbus A320.
Saat ini, landasan pacu Wamena memiliki panjang 2.435 meter dan lebar 45 meter, sudah mampu didarati oleh pesawat Boeing 737 seri 300 dan 500.
“Kami berencana memperpanjang landasan pacu hingga 2.800 meter agar dapat mengakomodasi pesawat yang lebih besar,” ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena, Fitrajaya Siwu pada Rabu (30/7/2025).
Fitrajaya menuturkan, Pemprov Papua Pegunungan juga sangat antusias mendukung pengembangan ini, dengan telah memulai tahap konstruksi pertama yang diperkirakan akan menambah panjang landasan.

Pengembangan ini dianggap penting, terutama dengan berubahnya status Wamena sebagai Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya dan Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan, sehingga Bandara Wamena menjadi pintu utama akses udara untuk delapan kabupaten di wilayah tersebut.
Selain perpanjangan landasan pacu, lanjut Fitrajaya, pengembangan apron juga menjadi fokus. Saat ini apron masih mampu menampung pesawat yang ada, namun dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan kapasitas tersebut diperkirakan tidak akan mencukupi.
Fitrajaya juga menyebutkan bahwa kapasitas trafik penerbangan di Wamena saat ini mencapai 125 penerbangan per hari, dengan potensi pengembangan hingga 225 penerbangan.

“Maskapai seperti Trigana Air dan Wings Air menjadi pemain utama, sementara Sriwijaya Air baru saja membuka rute baru dari Makassar ke Wamena sebanyak tiga kali seminggu, ” tuturnya.
Terkait kondisi fisik bandara, Fitrajaya memastikan bahwa pekerjaan persiapan tanah di sekitar landasan pacu masih berlangsung dan tidak mengganggu operasional penerbangan.
Koordinasi dengan pihak terkait juga terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran penerbangan.
“Pengembangan Bandar Udara Wamena ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua Pegunungan, ” tambahnya. (Stefanus Tarsi)