Jayawijaya, KV – Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, memberikan bantuan sebesar Rp100 juta untuk menyukseskan kegiatan konferensi Gereja Kemah Injil di Tanah Papua (KINGMI) Klasis Pugima.
Konferensi ini digelar di Gereja KINGMI Jemaat Sumunikama, Distrik Itlay Hisage, Kabupaten Jayawijaya, pada Rabu, (29/10/2025).
Penyerahan bantuan dari Gubernur John Tabo tersebut diwakilkan oleh Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Papua Pegunungan, Elai Giban.
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Asisten II Setda Provinsi Papua Pegunungan, Elai Giban, pada pembukaan konferensi, ditekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda organisasi gereja, tetapi merupakan panggilan rohani untuk meneguhkan iman, memperbarui komitmen pelayanan, dan memperkuat persatuan di tengah tubuh Kristus.
“Konferensi ini, yang mengusung tema “Berubah untuk Menjadi Kuat” (berdasarkan Roma 12:1-2), diharapkan menjadi titik balik transformasi spiritual jemaat KINGMI di Lembah Ajaib Klasis Pugima,”katanya.
Menurutnya dengan subtema konferensi ini merupakan seruan agar jemaat bersatu membangun iman yang berkualitas di Lembah Ajaib Klasis Pugima, untuk itu, persatuan adalah kunci utama kekuatan bagi gereja.
“Oleh karena itu, Pemerintah memandang gereja sebagai mitra strategis dalam pembangunan manusia. Sebab gereja tidak hanya berfungsi memelihara kehidupan rohani umat, tetapi juga berperan aktif dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pembentukan karakter generasi muda,”ujarnya.
Ia berharap Seluruh pimpinan dan jemaat KINGMI diajak untuk terus bergandengan tangan dengan pemerintah, berjalan bersama dalam kasih, kebenaran, dan semangat pelayanan.
Harapan
Di akhir sambutan, disampaikan harapan agar melalui konferensi ini lahir keputusan-keputusan yang berkenan di hati Tuhan, membangun kesatuan pelayanan yang kokoh, serta menumbuhkan semangat baru untuk melaksanakan misi Allah.
“Biarlah dari Lembah Ajaib Klasis Pugima ini, terang Injil memancar ke seluruh pelosok Papua Pegunungan – membawa harapan, damai, dan perubahan yang sejati bagi umat dan daerah kita.”tutupnya. (Stefanus Tarsi)














