Wamena, KV – Komisi C DPRK Jayawijaya menggelar pertemuan dengan RSUD Wamena. Pertemuan ini untuk mengevaluasi kinerja dan menemukan beberapa masalah di rumah sakit tersebut.
Komisi C DPRK Jayawijaya melakukan diskusi dengan manajemen RSUD Wamena pada Senin, 5 Mei 2025 kemarin
Ketua Komisi C DPRK Jayawijaya, Agus Logo, usai hearing di RSUD Wamena mengungkap, terdapat sejumlah masalah.
Masalah itu antara lain, kekurangan tenaga kerja, masalah keuangan, bangunan, obat-obatan, pelayanan, keamanan hingga masalah kerja sama yang hanya dituangkan di atas kertas.
Pihak DPRK Jayawijaya juga menemukan RSUD Wamena kekurangan tenaga medis terutama dokter spesialis dan perawat.
“Rumah sakit ini juga menghadapi masalah keuangan, bangunan baru namun tidak layak untuk digunakan, sebab masih banyak yang bosor saat hujan, kekurangan obat-obatan, dan pelayanan yang belum memadai,” kata Agus.
Agus menuturkan, sejumlah toilet yang ada juga tidak layak digunakan, tak hanya itu, pihaknya menemukan obat-obatan masih banyak yang mubazir.
“Oleh karena itu, kami ingin obat-obatan dimasukkan ke dalam sistem 3 bulan sekali untuk menghindari kedaluarsa,” kata Agus Logo.
Ia juga mengungkapkan bahwa masalah yang ada di RSUD Wamena saling terkait satu dengan lainnya, dan masih menjadi masalah besar karena banyak warga yang mengeluhkan pemberian resep yang harus dibeli diluar karena obat yang spesifik tidak ditanggung BPJS.
“Sejumlah persoalan ini menjadi catatan rekomendasi kepada pemerintah untuk segera bertindak cepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,”tegasnya.
Menjadi masukan
Ia menegaskan persoalan ini juga menjadi salah satu masukan untuk pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk melihat permasalahan di RSUD Wamena. Sebab, RSUD Wamena satu-satunya rumah sakit rujukan di Papua Pegunungan.
“Sebagai rumah sakit rujukan yang melayani 8 kabupaten, RSUD Wamena seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah kabupaten dan Pemprov Papua Pegunungan,” tandasnya.
Menurutnya, pengelolaan RSUD Jayawijaya menggunakan APBD kabupaten namun juga melayani warga yang dari luar Jayawijaya juga,”tuturnya.
“Saya minta kepada pimpinan dan managemen RSUD Wamena untuk prioritaskan warga Jayawijaya dalam memberikan pelayanan kesehat,”tegasnya.(Stefanus Tarsi)
Terobosan luar biasa!