Jayawijaya, KV– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terus meningkatkan upaya edukasi kepada generasi muda terkait bahaya dan pencegahan HIV/AIDS.
Upaya ini terlaksana pada Selasa (30/7/2025) saat KPA menggelar sosialisasi di SMA PGRI Wamena, menyasar pelajar kelas 12 sebagai peserta utama.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Ketua KPA Kabupaten Jayawijaya, Beny Wetipo, SH, bersama tim dari KPA dan Dinas Kesehatan setempat.
Mereka memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya mengetahui dan memahami risiko penularan HIV/AIDS sejak dini.
KPA Jayawijaya menyampaikan informasi dasar tentang apa itu HIV dan AIDS, bagaimana penularannya, serta dampak yang ditimbulkan.
“Hal ini penting diketahui generasi muda, khususnya usia produktif, agar bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat,” ujar Beny Wetipo.
Menurut Beny, saat ini perilaku masyarakat yang semakin kompleks menuntut adanya edukasi yang berkelanjutan, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di ruang-ruang publik lainnya.
“Kami tidak hanya menyasar sekolah-sekolah. Target kami ke depan adalah juga menjangkau terminal, tempat-tempat umum, bahkan tempat ibadah seperti gereja. Semua tempat yang memungkinkan untuk edukasi akan kami manfaatkan,” jelasnya.
Meski begitu, keterbatasan anggaran menjadi tantangan dalam pelaksanaan program sosialisasi secara lebih luas.
“Harapan kami ke depan, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran yang lebih besar agar program sosialisasi ini dapat menjangkau lebih banyak wilayah dan masyarakat. Saat ini kami lakukan sebisa mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia,” tambahnya.
KPA Jayawijaya juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), untuk memperkuat jangkauan dan efektivitas program sosialisasi.
Beny menegaskan bahwa HIV/AIDS bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menekan angka penularan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
“Penyakit ini tidak terlihat secara kasat mata, tetapi penularannya sangat cepat dan signifikan. Oleh karena itu, penyadaran kepada masyarakat harus terus dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi SMA PGRI Wamena dan masyarakat Jayawijaya secara umum bisa lebih memahami pentingnya menjaga perilaku hidup sehat dan menjauhi faktor-faktor risiko penularan HIV/AIDS. (Stefanus Tarsi)
