Jayawijaya, KV –Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., menyatakan kegembiraannya atas sambutan hangat yang diberikan oleh siswa-siswi di Wamena dalam rangkaian Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan.Senin (6/10/2025)
Kunjungan yang fokus pada sektor Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga ini juga menjadi ajang penyerapan aspirasi terkait keterbatasan sarana dan prasarana olahraga di wilayah Papua Pegunungan.
Dalam sambutannya saat kunjungan ke SD Inpres, Ketua Komisi X, Ibu Hetifah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran jajaran Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, termasuk Pj. Sekda Wasuok Demianus Siep, serta seluruh mitra kerja Komisi X yang turut mendampingi.
“Kami hadir di sini berkat satu semangat yang diberikan oleh Ibu Herwin Wanggai. Inilah sebagai dampak dari semangat tersebut,” ujar Hetifah.
Rombongan Komisi X didampingi oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga, di antaranya:
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,UPT Pendidikan, BPS RI, Balai Bahasa Provinsi Papua,Kemendikti Saintec, Kementerian Kebudayaan dan Perpusnas
Hetifah menekankan pentingnya berolahraga dan memberikan dorongan semangat kepada para siswa. Ia mencatat bahwa antusiasme anak-anak terhadap berbagai cabang olahraga, mulai dari sepak bola, bulu tangkis, hingga bela diri, sangat tinggi.
“Mudah-mudahan ini menjadi catatan kami, bahwa ternyata di Papua Pegunungan itu akan menjadi provinsi penghasil atlet-atlet dan provinsi yang sehat bugar mulai dari sekolah,” harapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi X mencatat masukan krusial dari pemerintah daerah mengenai keterbatasan sarana dan prasarana olahraga. Hetifah berjanji akan menindaklanjuti aspirasi ini.
“Bagaimana kita bisa meraih prestasi jika fasilitas sarana-prasarana olahraganya sangat terbatas. Mudah-mudahan dengan Menpora yang baru, Bapak Erick Thohir, apa yang menjadi masukan akan kami sampaikan kepada beliau sebagai masukan,” tegas Hetifah.
Sementara, anggota Komisi X DPR RI, Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd, yang juga berasal dari daerah pegunungan (Kabupaten Enrekang), turut memberikan pesan inspiratif kepada para siswa. Ia menantang pandangan bahwa kesuksesan hanya milik anak kota.
“Yang jadi gubernur, yang boleh jadi bupati, yang boleh jadi anggota DPR, yang boleh jadi guru. Hanya orang kota. Benar apa salah?” tanya Muslimin Bando kepada siswa.
Pertanyaan tersebut dijawab serentak dengan kata “Salah.”
“Semua orang dari gunung, dari kota bisa jadi presiden, bisa jadi gubernur, bisa jadi menteri, bisa jadi anggota DPR yang penting pendidikannya bagus. Benar apa salah? Benar! Karena semua orang itu punya hak yang sama untuk bisa jadi orang hebat,” tegas Muslimin Bando.
Dalam interaksinya dengan siswa, ia menegaskan pentingnya sekolah. “Kalau kita tidak sekolah, mana mungkin bisa jadi orang hebat,maka jangan berhenti sekolah.”pungkasnya. (Stefanus Tarsi)
