Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
Jayawijaya

Lahan 7 Hektar untuk Sekolah Rakyat di Jayawijaya Sudah disiapkan

155
×

Lahan 7 Hektar untuk Sekolah Rakyat di Jayawijaya Sudah disiapkan

Sebarkan artikel ini
Bupati Jayawijaya, Athenius Murib

Jayawijaya,  KV – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah menyiapkan lahan seluas 7 hektar di Distrik Bpiri untuk membangun Sekolah Rakyat.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, saat kunjungan kerjanya ke Distrik Itlay Hisage pada Kamis, 17 Juli 2025.

“Kami sudah menemukan lahan seluas 7 hektar di Distrik Bpiri. Lahan ini akan kami gunakan untuk membangun fasilitas pendidikan, termasuk asrama, dan ruang belajar,” kata Bupati Murib.

Bupati Murib menjelaskan, Sekolah Rakyat ini adalah program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Sekolah ini khusus disiapkan untuk anak-anak dari beberapa distrik di Jayawijaya, bahkan juga untuk anak-anak dari kabupaten pemekaran lain seperti Mamberamo Tengah, Tolikara, dan sebagian Lanny Jaya.

“Jika sekolah ini nanti dibangun di lokasi itu, anak-anak dari kabupaten pemekaran dan beberapa distrik di sana bisa masuk dalam sekolah dengan sistem asrama,” jelasnya.

Program Sekolah Rakyat ini sangat sejalan dengan visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati Jayawijaya. Ini karena banyak anak-anak di Jayawijaya yang kekurangan guru, atau rumah mereka sangat jauh dari sekolah. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini nantinya, semua anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Harapan

Bupati Murib berharap, tidak hanya satu Sekolah Rakyat dengan sistem asrama yang akan dibangun.

 “Keinginan kami, Sekolah Rakyat yang berpola asrama bukan hanya satu lokasi saja, melainkan lebih dari satu,” ujarnya.

Itulah mengapa pemerintah saat ini sedang mencari lahan kedua untuk membangun Sekolah Rakyat lainnya. Beberapa distrik sedang dipertimbangkan sebagai lokasi berikutnya. Rencananya, lahan kedua ini akan disiapkan untuk mencakup wilayah Distrik Itlay Hisage, Walelagama, Pisugi, Siepkosi, Witawaya, Libarek, Kurulu, Usilomo, dan Wadangku.

“Saat ini, kami masih mencari lagi lokasi 7 hektar yang bisa digunakan untuk membangun Sekolah Rakyat kedua. Sampai sekarang, baru satu lokasi di Distrik Bpiri yang tersedia, sementara di wilayah lain masih dalam upaya,” terang Athenius.

Bupati Murib sangat yakin bahwa sekolah dengan sistem asrama seperti ini sangat tepat untuk Jayawijaya. Mengingat akses di wilayah ini masih terbatas dan kondisi geografisnya sulit, sekolah asrama akan mempermudah anak-anak dari daerah terpencil untuk tetap bersekolah tanpa harus pulang pergi ke rumah.

“Kami sadar bahwa sekolah berpola asrama ini sangat efektif untuk membangun pendidikan yang lebih baik di Jayawijaya. Dengan kondisi geografis yang sulit, ini bisa mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Bupati Jayawijaya. (Stefanus Tarsi)

Baca Juga:https:Kejaksaan Jaywijaya Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Puskesmas di Yahukimo

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *