Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
Jayawijaya

Miris, Pencuri Beraksi di Gereja GPdI El Shaddai Wamena

44
×

Miris, Pencuri Beraksi di Gereja GPdI El Shaddai Wamena

Sebarkan artikel ini
Sejumlah peralatan live Streeming yang hilang di curi oleh pelaku di gereja GPDI Elsaddai Wamena

Wamena KV – Seorang pencuri nekat membobol masuk ke Gereja GPdI El Shaddai di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada Rabu malam, 20 Agustus 2025.

Pelaku pencurian terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV) saat melakukan pencurian di Gereja GPdI El Shaddai pada pukul 21.00 WIT. Pelaku berhasil membawa kabur peralatan live streaming milik gereja

Pendeta Gereja GPdI El Shaddai   Doni Emmanuel Rum mengungkapkan pelaku pencurian merupakan seorang anak mudah yang  masuk mencuri ke Gereja GPdI El Shaddai pada Rabu malam, 20 Agustus, sekitar pukul 21.00 WIT.

“dari hasil rekaman CCTV, pelaku terlihat dalam kondisi mabuk, berjalan sempoyongan, saat memantau situasi gereja,”jelasnya.

Pelaku berhasil masuk dengan melompati pagar yang terkunci dan menendang pintu samping gereja lalu masuk kedalam gereja  untuk mengambil sejumlah peralatan fasilitas gereja.

Pendeta Gereja GPdI El Shaddai Doni Emmanuel Rum

Awalnya, pelaku mencoba mengambil beberapa pengeras suara (speaker), tetapi karena terlalu berat, satu speaker ditinggalkan di luar.

Pelaku kemudian kembali ke dalam gereja dan mengambil barang-barang yang lebih ringan, namun bernilai tinggi, yaitu: Satu unit kamera Sony yang digunakan untuk siaran langsung ibadah secara daring (YouTube Live) dan dua unit laptop merek Asus dan Lenovo.

Pendeta Doni Emmanuel Rum mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian ini. Ia tidak membenci pelaku, tetapi merasa sangat menyayangkan karena pencurian tersebut dilakukan oleh seorang pemuda asli Wamena. Sebagai pemimpin pemuda se-pegunungan GPdI, Pendeta Doni menekankan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua.

Dengan penuh kelembutan, Pendeta Doni mengungkapkan perasaannya. “Hati saya sangat mengasihi anak-anak muda,ujarnya

sebulan lalu, kami baru saja mengadakan KKR pemuda yang dihadiri 400 pemuda. Saya sangat menyayangkan bahwa hal ini bisa terjadi,” tambahnya.

Menurut Pendeta Doni, insiden ini menunjukkan hilangnya rasa hormat terhadap rumah ibadah di kalangan sebagian pemuda. Ia menambahkan, para pemuda ini lebih memilih untuk memuaskan hawa nafsu sesaat, seperti dengan mengonsumsi minuman keras. Meski demikian, Pendeta Doni bersyukur karena tidak ada korban kekerasan yang jatuh dalam peristiwa pencurian tersebut.

Pesan  Anak Muda

“saya berharap kamera dan barang-barang lainnya dapat segera ditemukan karena merupakan fasilitas penting bagi kegiatan gereja,”tuturnya.

 Ia juga menyampaikan pesan kepada para pemuda, menekankan bahwa mencuri bukanlah jalan keluar.

“orang yang mencuri adalah orang yang ingin kaya cepat, berangan-angan tinggi tetapi tidak mau bekerja,” katanya.

Ia menjelaskan seorang pencuri tidak akan pernah puas. Roh mencuri akan membunuh kreativitas kita.Pendeta Doni juga memperingatkan bahwa mencuri dari gereja akan mendatangkan kutuk.

“terkait kasus ini, pihak gereja sudah membuat laporan pihak,”pungkasnya.(Stefanus Tarsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *