Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
JayawijayaNEWS

Pasca Kerusuhan, Gelombang Kedua Pengungsi Yalimo Tiba di Mapolres Jayawijaya

1274
×

Pasca Kerusuhan, Gelombang Kedua Pengungsi Yalimo Tiba di Mapolres Jayawijaya

Sebarkan artikel ini
Warga Pengunsian Paska Rusih di Yalimo timah di Polres Jayawijaya. Rabu (17/9/2025)

Jayawijaya, KV – Ratusan pengungsi asal Kabupaten Yalimo kembali tiba di Mapolres Jayawijaya pascakerusuhan di Distrik Elelim.

Pada Rabu (17/9/2025) sore, tercatat 178 orang datang dalam rombongan gelombang kedua, menambah jumlah warga yang membutuhkan penanganan darurat.

Waka Polres Jawijaya menyambut kedatangan pungunsi Yalimo

Kedatangan mereka dikawal ketat aparat kepolisian sejak dari Polsek Wamena Kota hingga Mapolres Jayawijaya. Para pengungsi disambut langsung Kapolres AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara bersama Wakapolres Kompol I Wayan Laba.

Wakapolres menegaskan, pihaknya segera memberikan pendataan, layanan kesehatan, serta dukungan makanan dan minuman.

Meski terdata 178 orang, jumlah pengungsi gelombang kedua diperkirakan lebih dari 200, sebagian langsung bergabung dengan kerabatnya. Polres juga menyiapkan penampungan sementara, termasuk di masjid, bagi yang tidak memiliki keluarga.

Warga Pengunsian dari Yalimo

Layanan medis turut diberikan kepada pengungsi yang terluka, bekerja sama dengan klinik TNI.

“Kami juga memfasilitasi mereka yang ingin bertemu keluarga di Jayawijaya,” ujar Wakapolres.

Warga Pengunsian dari Yalimo, dilakukan penanganan medis di Klinik Mapolres Jayawijaya

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Pegunungan, Yanius Telenggen, hadir memantau langsung penanganan. “Kami mendampingi warga yang tiba dalam kondisi trauma. Ada yang terluka dan langsung mendapat pengobatan. Sesuai arahan pimpinan, kami akan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan hasil pendataan,” jelasnya.

Kadis Sosial Provinsi Papua Pegunungan menyambut kedatangan pengunsian paska rusuh di Yalimo

Ketua Ikatan Kerukunan Toraja, Yohanes Tuku, menambahkan pihaknya juga siap menampung pengungsi di Tongkonan bagi mereka yang tidak memiliki kerabat di Wamena.

Ia menyebut seorang pengungsi sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit setempat dan kini harus dirujuk ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. (Stefanus Tarsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *