Wamena, KV- Para pedagang Pasar Tradisional Potikelek di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mengeluhkan sepinya pembeli pada awal tahun 2025. Bahkan dalam sehari penuh dagangan mereka tidak laku terjual.
Hal ini dikeluhkan Banyak mama-mama pedagang jualan sayur mayur serta buah-buahan Pasar Tradisional Potikelek saat ditemui wartawan Koran Vox pada Rabu (29/1/2025) sore.
Ellen Asso, salah satu pedagang saaat ditemui mengaku, dirinya sangat terdampak minimnya pembeli sejak awal hingga bulan Januari ini akan segera berakhir.
“Saya menjual hampir semua kebutuhan pokok seperti l sayuran, keladi, buah-buahan, labu, bawang, keladi, buncis dan wortel. Akan tetapi sepi pembeli, ” ungkapnya.
Ia menuturkan, para pedagang sudah berupaya menurunkan harga demi menarik minat pembeli. Misalnya sebelumnya daun bawang yang sebelumnya Rp 20.000 per ikat menjadi Rp 10.000.
Penghasilan yang diraih Ellen pun menurun drastis dari biasanya Rp 200.000-300.000 per hari turun hingga Rp 50.000 saja.
“Saya juga menurunkan harga daun kemangi, wortel, buncil, labu, daun papaya hingga keladi. Hal ini tidak berdampak karena barang ini tetap tidak laku selama beberapa hari, ” tuturnya.
Sementara itu, Mama Yohana Kogoya, salah satu penjual di Pasar Potikelek juga mengeluhkan masalah serupa. Daya beli masyarakat sangat berkurang.
“Barang jualan saya tidak laku hingga 2-3 hari. Terkadang jika produk sudah tak layak lagi dijual maka dibuang atau bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak,” ucapnya.
Meskipun situasi jualan semakin sulit, Mama Yohana tetap bertahan dan berharap ada solusi atau program dari pemerintah daerah yang dapat menghidupkan kembali daya beli masyarakat.
“Saya berharap ada dukungan dari pemerintah setempat dapat melahirkan program agar aktivitas ekonomi di pasar ini kembali berjalan baik,” ujarnya.