Wamena, KV— Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memastikan bahwa hingga saat ini penanganan pascabanjir belum dilakukan. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor utama.
Dua faktor ini yakni belum adanya perpanjangan status tanggap darurat dan jumlah bantuan yang dinilai belum mencukupi untuk didistribusikan kepada warga terdampak.
Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere pada Selasa (27/5/2025) kemarin, menjelaskan bahwa Surat Keputusan (SK) terkait penanganan banjir sebelumnya telah berakhir dan belum diperpanjang.
Kondisi ini menyebabkan pemerintah daerah belum bisa mengambil langkah konkret dalam penanganan pascabencana.
“Untuk bantuan yang masuk, khususnya beras, jumlahnya masih sangat terbatas. Rata-rata hanya dua ton, satu ton, bahkan ada yang hanya sepuluh karung. Jadi belum cukup untuk didistribusikan,” jelas Ronny saat ditemui di Kantor Bupati Jayawijaya.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak berasumsi negatif terhadap pemerintah seolah-olah bantuan telah banyak namun tidak disalurkan. Ronny mempersilakan masyarakat untuk mengecek langsung jumlah bantuan yang tersedia di posko.
Menurutnya, salah satu contoh bantuan datang dari PT Freeport Indonesia yang menyumbangkan dua ton beras beserta bahan makanan lainnya. Selain itu, bantuan dana juga telah diterima dari Kabupaten Yahukimo sebesar Rp1 miliar dan dari Kabupaten Yalimo sebesar Rp500 juta.
“Dana tersebut kami upayakan untuk digunakan membeli bahan makanan seperti beras dan kebutuhan pokok lainnya. Namun, dana yang ada masih belum cukup. Untuk sementara, bantuan yang masuk kami tampung dulu sambil menunggu perpanjangan status tanggap darurat, karena saat ini posko sudah ditutup,” tambah Ronny.
Sudah disalurkan
Meski publik melihat adanya sejumlah bantuan yang masuk dari berbagai pihak, Ronny menegaskan bahwa total bantuan yang tersedia di gudang saat ini baru sekitar tiga ton lebih.
Ia pun menegaskan beberapa bantuan juga sudah disalurkan secara langsung saat kondisi sangat mendesak.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa penanganan pascabanjir tidak hanya berkaitan dengan distribusi bantuan makanan, namun juga dukungan bagi warga untuk kembali berkebun.
“Kami akan tetap menyalurkan bantuan. Dari Pemprov Papua sendiri masih ada 50 ton beras yang belum didistribusikan. Kemungkinan besar akan disalurkan dalam waktu dekat,” tutup Ronny.