Wamena, KV – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan secara resmi membatalkan kerja sama dengan maskapai Sriwijaya Air.
Keputusan ini diambil setelah serangkaian kendala, terutama terkait penolakan usulan tarif sosial dan buruknya layanan komunikasi dari pihak maskapai
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Pegunungan, Jimmy Yoku, pada Senin, 7 Juli 2025.
Yoku menjelaskan bahwa salah satu poin krusial yang diajukan oleh Pemprov Papua Pegunungan adalah tarif sosial.
“Tarif sosial ini kami ajukan khusus bagi tenaga pendidik, tenaga medis, tokoh adat atau kepala suku, mahasiswa, serta masyarakat yang memerlukan penanganan darurat.Namun, Sriwijaya Air tidak memasukkan ketentuan penting tersebut dalam draf perjanjian kerja sama (PKS) yang diajukan,” ,” terang Yoku.
Selain masalah tarif sosial, Yoku juga menyoroti buruknya intensitas dan profesionalisme komunikasi dari pihak maskapai. “Akibatnya, terjadi miskomunikasi di tingkat Pemerintah Provinsi,” tambahnya.
Yoku menegaskan bahwa permasalahan ini telah dilaporkan kepada pimpinan daerah, dan keputusan resmi pembatalan kerja sama telah dibuat. Surat resmi penundaan atau pembatalan pun telah disampaikan kepada pihak Sriwijaya Air.
Menyikapi pembatalan ini, Pemprov Papua Pegunungan tidak berdiam diri. “Kami sedang mencari pola-pola kerja sama alternatif dengan pihak-pihak lain yang benar-benar memiliki komitmen untuk membantu masyarakat Papua Pegunungan, terutama dalam upaya menurunkan harga kebutuhan dasar yang selama ini tinggi,” ujar Yoku.
Pemerintah Provinsi berharap agar ke depannya, kerja sama serupa dapat terjalin dengan pihak-pihak yang memiliki niat tulus untuk mendukung masyarakat di delapan kabupaten wilayah Papua Pegunungan.
Di akhir pernyataannya, Jimmy Yoku mengajak seluruh masyarakat Papua Pegunungan untuk terus bersatu dan memberikan dukungan penuh kepada Gubernur, Wakil Gubernur, serta para kepala OPD.
“Mari kita bersama-sama dapat memajukan daerah ini, terutama dalam upaya mengurangi tingkat kemahalan. Dengan begitu, kita berharap angka inflasi dapat ditekan dan perputaran ekonomi di wilayah kita bisa semakin membaik,” pungkasnya.(Stefanus Tarsi)