Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
OPINI

Renungan Minggu : Tidak Seenaknya Mau Ikut Komuni Pertama

×

Renungan Minggu : Tidak Seenaknya Mau Ikut Komuni Pertama

Sebarkan artikel ini
Pastor Charles Loyak Deket OSC.

Komuni Pertama adalah salah satu dari tujuh sakramen di dalam Gereja Katolik. Biasa disebut Sakramen Ekaristi atau Sakramen Mahakudus.

Di dalam Perayaan Ekaristi Kudus itu, biasa bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, sejumlah anak yg sudah dibaptis Katolik, dan telah disiapkan dengan sungguh-sungguh, mereka akan menerima Komuni Kudus, yakni Tubuh & Darah Kristus untuk pertama kalinya.

Di Paroki Cicadas, Gereja Santa Odilia, Bandung, Jawa Barat, dikenal istilah “KomPer” (Komuni Pertama), di tempat lain, khususnya di Flores disebut “Sambut Baru”.

Tidak Seenaknya Mau Ikut Komuni Pertama
Pertama, Mengapa??? Sebab hal itu berkaitan dengan Ekaristi. Sesuatu yang amat sangat penting dalam iman kita. Ekaristi adalah Yesus Kristus sendiri, Ekaristi menjadi ‘jantung’ dari iman Katolik.

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa Ekaristi adalah “sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani” dan “hakikat & rangkuman iman kita”. Dalam kesadaran mendalam mengenai ini, mengenai Ekaristi itu ‘sumber dan puncak seluruh kehidupan kristiani’, anak-anak KomPer, yg mau komuni pertama harus dibina dan dituntun dalam iman.

Bukan hanya anak-anak, tetapi juga orangtuanya yg harus bertanggung-jawab menanam dan menumbuh-kembangkan iman anaknya masing-masing.

Menyantap Tubuh Kristus & meminum Darah-Nya artinya memiliki hidup kekal sebagaimana dijanjikan Yesus sendiri. “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yg kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada pada akhir zaman” (Yoh 6:54).

Jikalau terus-menerus kita menyambut-Nya dalam setiap perayaan Ekaristi Kudus, sesungguhnya kita dengan sadar merawat “Jantung” dari iman kita itu. Bacaan2 Kitab Suci menginspirasi kita (Kej 14:18-20; 1 Kor 11:23-26; Luk 9:11b-17).

Simbol Komuni Pertama dalam Gereja Katolik.

Banyak orang tanpa sadar mau seenaknya menyodorkan anaknya ikut komuni pertama. Ada umat Paroki Cicadas, beberapa tahun lalu menikah di Gereja Santa Odilia.

Mereka menikah Beda Gereja. Sebagaimana biasanya, saat mereka kanonik dengan pastor, sebagai persiapan sebelum pernikahan ‘beda gereja’ itu, mereka berdua harus tanda-tangani sebuah formulir, namanya janji pihak Katolik.

Artinya calon yang katolik berjanji: 1). Ia tidak akan tinggalkan agama katoliknya, 2). Anak-anak dari pernikahan mereka semuanya akan dibaptis dan dibina secara katolik.

Formulir itu ditanda-tangani oleh mereka berdua setelah berdiskusi dan setujui isinya. Setelah menikah, pasangan ini menjalani hidup bertentangan dengan janji yg disepakati itu. Mereka ke Gereja suami, yakni Protestan, anak-anak mereka dibaptis secara Protestan.

Sang istri yg “katolik” itu, tiba-tiba, entah mimpi apa, ingin supaya seorang anaknya bisa ikut Komuni pertama di Gereja Santa Odilia, Sabtu, 21 Juni 2025. Seorang anggota umat menghubungi saya via Whatsapp, sebelum keluarga itu berencana mau ketemu saya membicarakan hal itu.

Saya jawab singkat: anak-anak yang akan komuni pertama itu adalah anak-anak katolik, dibaptis katolik dan telah disiapkan untuk bisa ikut komuni pertama. Sedangkan anak mereka itu bukan beragama Katolik dan tidak dibaptis secara Katolik, maka tidak bisa ikut komuni pertama.

Oleh karena itu, Komuni Pertama tidak bisa semaunya dan seenaknya saja. Jangan bermain-main dengan hal amat sangat penting dalam iman ini.

Dan jangan ketemu saya untuk bicarakan hal itu. Semoga keluarga katolik lain tidak mencontoh hidup keluarga yg saya kisahkan ini. Amin.

Selamat Hari Minggu. Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Tuhan berkati selalu.

(Pastor Charles Loyak Deket OSC)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *