Sorong, KV– Di tengah perkembangan pembangunan dan meningkatnya arus investasi di Papua Barat Daya, provinsi termuda yang dikenal dunia melalui Raja Ampat dan kekayaan alamnya, sebuah langkah strategis dirumuskan melalui Proyek Perubahan peserta PKN Tingkat I Angkatan 65 LAN RI.
Menjawab tantangan keamanan dan kebutuhan percepatan pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju, serta mendukung agenda Presiden dan Wakil Presiden RI, Densus 88 Anti Teror Polri melaksanakan proyek perubahan berjudul “Sinergitas Kolaboratif Tekan Indeks Potensi Terorisme Dukung Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju.”
Melalui implementasi proyek ini, Papua Barat Daya ditetapkan sebagai pilot project nasional untuk penguatan deteksi dini ancaman terorisme berbasis kolaborasi lintas sektor. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas aparat, tetapi juga mendorong peran tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah, pemuda, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem keamanan.
Pendekatan yang digunakan menekankan pencegahan partisipatif. Beragam kegiatan dilaksanakan, mulai dari pelatihan simpul deteksi dini, penyusunan SOP pencegahan kolaboratif, hingga dialog keamanan dengan dunia usaha.
Inisiatif ini membuka ruang baru bagi masyarakat Papua Barat Daya untuk terlibat aktif dalam menjaga stabilitas wilayah.
Seiring pelaksanaan program, sejumlah perubahan mulai terlihat: potensi ancaman menurun, kepercayaan masyarakat meningkat, dan iklim ekonomi menjadi lebih kondusif.
Kasatgaswil Densus 88 Papua Barat Daya sekaligus peserta PKN Tingkat I Angkatan 65 LAN RI, Kombes Pol Guntur Andriyanto, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur daerah.
“Kami bekerja bukan hanya sebagai aparat, tetapi sebagai mitra masyarakat. Pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan sendirian. Ketika tokoh adat, gereja, masjid, pemuda, pemerintah daerah, dan dunia usaha duduk bersama, di situ keamanan menjadi kekuatan kolektif,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Papua Barat Daya memiliki peluang besar menjadi model nasional.
“Pendekatan kolaboratif ini terbukti efektif menurunkan potensi ancaman sekaligus meningkatkan rasa aman. Rasa aman itulah yang mendorong investasi, pariwisata, dan pembangunan. Papua Barat Daya bukan hanya aman, tetapi juga terus bertumbuh,” tutupnya.
Dengan sinergi yang telah terbangun, Papua Barat Daya menunjukkan bagaimana keamanan dapat diperkuat melalui keterlibatan seluruh elemen masyarakat, menjadikan perdamaian sebagai modal penting bagi masa depan daerah ini.














