Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
JayawijayaNEWS

Tangan Kemanusiaan Polres Jayawijaya Bagi 472 Pengungsi Yalimo

506
×

Tangan Kemanusiaan Polres Jayawijaya Bagi 472 Pengungsi Yalimo

Sebarkan artikel ini
Personil Polisi Polres Jayawijaya saat membagi makanan kepada Pengunsian yang baru datang dari Yalimo.Kamis (18/9/2025)

Pagi itu, Mapolres Jayawijaya berubah wajah. Bukan sekadar markas polisi, melainkan tempat bernaung bagi ratusan jiwa yang baru saja melewati perjalanan penuh duka.

Wajah-wajah letih, mata yang menyimpan trauma, serta langkah yang tertatih memasuki gerbang Mapolres.

Puluhan Kendaraan yang membawa pengunsi Yalimo saat tiba di Mapolres Jayawijaya

Mereka bukan tahanan, melainkan pengungsi dari Kabupaten Yalimo yang terpaksa meninggalkan kampung halaman akibat kerusuhan yang di duga picu rasisme

Hingga Kamis (18/9/2025), tercatat 472 pengungsi telah tiba, termasuk gelombang ketiga dengan jumlah sekitar 300 orang. Mereka datang setelah menempuh perjalanan panjang, dikawal ketat aparat keamanan.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara, menyambut kedatangan mereka dengan tangan terbuka.

“Pelayanan yang kami berikan adalah tugas kemanusiaan,” ujarnya. “Kami tidak bisa berdiri sendiri. Ada banyak pihak yang bersama-sama menjalankan misi kemanusiaan ini.”

Ratusan Warga Pengunsi Yalimo yang terdata di Mapolres Jayawijaya

Sentuhan Medis dan Trauma Healing

Setibanya di Mapolres, para pengungsi langsung mendapatkan penanganan medis. Tim kesehatan sigap memeriksa kondisi mereka, terutama bagi yang kelelahan atau sakit akibat perjalanan.

Warga Pengunsian dari Yalimo, dilakukan penanganan medis di Klinik Mapolres Jayawijaya

Selain itu, Polres Jayawijaya juga menggelar trauma healing untuk membantu para pengungsi menata kembali ketenangan batin mereka.

“Ketika saudara-saudara kita datang, kami langsung melakukan pendataan dan pelayanan medis,” jelas Kapolres.

Tak hanya fisik yang dipulihkan, Polres juga memastikan kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman terpenuhi.

Suasana hangat di balik gerbang Mapolres menjadi bukti bahwa di tengah konflik, masih ada ruang untuk empati dan kepedulian.

Personel Polres Jayawijaya saat membagi makanan kepada Pengunsi

Setelah kondisi mereka stabil, petugas membantu para pengungsi menemukan keluarga di Wamena atau tempat tinggal sementara. “Kami pastikan mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak dan merasa nyaman,” kata AKBP Anang.

Bagi yang tidak memiliki sanak saudara, Polres menyediakan ruang beristirahat di lingkungan Mapolres. Kapolres menegaskan, pihaknya tetap bersiap menyambut pengungsi lain yang mungkin masih dalam perjalanan.

Kisah Haru dari Pengungsi

Salah seorang pengungsi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa syukur saat tiba di Wamena. “Di Yalimo, kami hidup dalam ketakutan. Tapi ketika tiba di Wamena, rasa cemas itu mulai berkurang,” ucapnya dengan suara bergetar. Ia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Polres Jayawijaya atas bantuan yang diberikan.

puluhan rumah warga di Yalimo yang dibakar

Antoni, pengungsi lainnya, menceritakan pahitnya bertahan hidup usai kerusuhan. “Dua malam kami tanpa makanan, hanya bertahan dengan air minum. Rumah dan barang habis terbakar. Kami hanya membawa pakaian di badan,” katanya. Meski demikian, ia berharap peristiwa itu tidak pernah terulang kembali.

suasana haru warga pengunsi Yalimo saat tibah di Polres Jayawijaya.

“Semoga ini jadi pelajaran, bahwa kita semua adalah saudara. Kita harus berhati-hati dalam ucapan maupun tindakan,” pesannya penuh makna.

Kisah para pengungsi Yalimo menjadi cermin bahwa di tengah konflik, masih ada tangan-tangan kemanusiaan yang terulur. Polres Jayawijaya menunjukkan bahwa tugas aparat bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga melindungi mereka yang paling rentan.

Di balik trauma dan duka, ada secercah harapan yang tumbuh di halaman Mapolres. Sebuah pengingat bahwa di tengah badai, solidaritas dan empati akan selalu menjadi mercusuar menuju kedamaian. (Stefanus Tarsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *