Wamena, KV- Buku Huruf Bung Karno secara resmi dideklarasikan di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Jumat (14/3/2025).
Buku Huruf Bung Karno merupakan karya Bertus Asso dan Jhon Asso. Buku ini tentang proses pengenalan huruf, suku kata, kata, kalimat dan paragraf.
Kegiatan deklarasi ini mengangkat tema Bung Karno Penyulut Semangat Pemberantasan Buta Huruf Indonesia.
Deklarasi terselenggara di aula Gedung GPDI Wamena pada Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 11.00 WIT.
Turut hadir Bupati Jayawijaya Athenius Murib dan perwakilan pejabat Pemprov Papua Pegunungan serta perwakilan para pelajar dan guru dari sejumlah sekolah dasar di Jayawijaya.
Bertus Asso yang juga Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Pegunungan kepada wartawan memaparkan, dalam kegiatan ini terdapat enam poin dalam deklarasi ini.
Poin-poin ini adalah deklarasi Yayasan Bantulah Usaha Pemberantasan Huruf Indonesia (YBUPHI), Metode Mengajar Huruf Bung Karno a,i,u,e dan o, buku pelajaran tingkat Pendidikan dasar Huruf Bung Karno a,i,u,e dan o.
Poin berikutnya, Buku 75 Tahun Bertemu Kembali, nama Museum Agung Huruf Bung Karno a,i,u,e dan o dan mengusulkan tanggal 14 Maret adalah hari huruf Bung Karno.
“Metode huruf Bung Karno a,i,u,e dan o merupakan penghargaan dari negara untuk kita. Bung Karno tak hanya tokoh proklamator bangsa namun penggerak literasi. Pada bulan Maret tahun 1948, beliau berkata bantulah usaha pemberantasan buta huruf,” papar Bertus.
Bertus yang juga penemu metode membaca huruf Bung Karno menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jayawijaya Athenius Murib yang menyambut baik deklarasi ini.
Menurutnya, Athenius satu-satunya kepala daerah yang peduli terhadap masa depan literasi anak-anak Jayawijaya melalui melalu metode ini.
“Setelah 75 tahun, akhirnya Bupati Athenius yang merespon baik metode ini untuk mengatasi masalah buta huruf di Jayawijaya,” katanya.
Dari Maima
Bertus mengatakan, metode membaca dengan huruf Bung Karno a,i,u,e dan o akan terlaksana mulai dari sekolah dasar di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Ia berharap, implementasi metode ini dapat memacu kemampuan membaca anak dengan cepat dan bisa terlaksana di seluruh wilayah Papua Pegunungan.
“Kami akan membuat Pansus di DPRP Papua Pegunungan. Kami akan mendorong metode membaca huruf Bung Karno di delapan kabupaten Papua Pegunungan,” tegasnya.
Ia menambahkan, apabila metode ini berhasil di Papua Pegunungan maka akan diusulkan ke pusat untuk masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
“Keberhasilan metode ini akan menunjukkan bahwa inovasi dalam dunia pendidikan juga bisa lahir dari Papua Pegunungan untuk bangsa,” pungkas Bertus.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya Athenius Murib menyambut baik kegiatan deklarasi metode huruf Bung Karno oleh Wakil Ketua III DPRP Papua Pegunungan Bertus Asso.
Menurutnya metode mengenal huruf a,I,u,e, dan o sangat efektif untuk memacu kemampuan membaca anak. Hal ini telah dilakukan para misionaris sejak dahulu kala di pedalaman Papua.
“Saya saja dapat membaca sebelum masuk SD dengan metode ini. Kami akan mengkaji metode ini agar masuk dalam kurikulum pendidikan dasar di Jayawija,” ujar Athenius.***Stefanus Tarsi