Wamena, KV– Tokoh Masyarakat Libertus Wamu menegaskan pemberitaan salah satu media online yang menuduh adanya praktik penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Wamena, yakni milik Anwarudin dan Lasminingsih adalah hoaks.
Dalam pernyataannya, Libertus menyebut tuduhan tersebut sebagai informasi tidak benar dan menyesatkan masyarakat.
“Berita itu tidak benar. Orang yang menyebarkannya harus bertanggung jawab,” tegas Libertus saat ditemui di Wamena, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga: Tudingan Hoaks Penyelewengan BBM di SPBU Anwarudin dan Lasminingsih akan Diproses Hukum
Libertus menjelaskan bahwa dirinya telah tinggal di Wamena sejak usia 16 tahun dan menyaksikan langsung upaya SPBU Anwarudin dalam melayani masyarakat, termasuk saat terjadi kelangkaan BBM.

Ia menilai pemilik SPBU justru bersikap responsif dan mengutamakan kebutuhan masyarakat setempat.
“Kalau BBM langka, Pak Anwar langsung ambil langkah untuk batasi distribusi demi kepentingan masyarakat. Itu bukti nyata, bukan tuduhan seperti yang dimuat di media,” ujarnya.
Ia juga membantah tuduhan bahwa BBM dijual ke luar daerah atau digunakan untuk kepentingan ilegal. Menurutnya, ada beberapa agen kecil di Wamena yang memang mengajukan izin untuk usaha mikro, tetapi tidak ada indikasi pelanggaran oleh pemilik SPBU.
Libertus menyayangkan sikap oknum yang tidak memuat informasi tersebut di grup-grup komunikasi masyarakat Wamena, seperti Grup Papua Pegunungan, Grup Informasi Kejadian Wamena, hingga Grup Jual Beli Jayawijaya. Ia menilai hal itu sebagai tindakan tidak transparan dan merugikan masyarakat.
“Kalau benar, kenapa tidak dimuat di grup-grup kami? Supaya kami bisa tahu dan klarifikasi. Ini malah langsung ke publik tanpa dasar jelas,” katanya.
Menurutnya, SPBU milik Anwarudin telah banyak berkontribusi pada pembangunan lokal, termasuk dalam memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan keterampilan.
Ia menilai pemberitaan negatif justru merusak reputasi pihak yang selama ini bekerja untuk kemajuan daerah.
“Pak Anwar ajarkan kami yang tidak tahu jadi tahu. Bahkan yang tidak bisa bikin kue, dia ajar. Ini soal pembangunan manusia, bukan cuma bisnis,” ujar Libertus.
Sebagai penutup, Libertus meminta pihak berwenang segera menindaklanjuti dan memanggil pihak yang menerbitkan berita tersebut. Ia berharap kasus ini tidak dibiarkan karena telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Kami minta aparat bertindak. Berita seperti ini bisa memecah belah dan merusak nama baik orang yang tidak bersalah,” tegasnya.(Stefanus Tarsi)