YALIMO, PAPUA PEGUNUNGAN, KV – Niat Pemerintah Kabupaten Yalimo untuk mengakhiri konflik sosial melalui acara adat bakar batu justru berujung kekacauan.
Kericuhan pecah di halaman kantor Bupati pada Jumat (3/10/2025), menyebabkan Wakapolres Yalimo, Kompol Elias Endang,dikabarkan terluka akibat lemparan batu massa.
Insiden ini terjadi saat pemerintah daerah berupaya mendamaikan kelompok warga yang sempat bertikai pada pertengahan September. Namun, upaya damai yang sedianya digelar dengan kegiatan bakar batu itu berubah menjadi aksi protes anarkis.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, membenarkan insiden tersebut. Cahyo menerangkan, kericuhan bermula sekitar pukul 11.40 WIT dengan pembakaran sebuah kios di Kampung Soba, depan Puskesmas Elelim, menjelang dimulainya acara bakar batu
“Aparat yang melakukan pengecekan dan menemukan kios milik salah satu warga hangus terbakar,” terang Kombes Cahyo, Sabtu (4/10/2025).
Cahyo menjelaskan, pemicu utama kericuhan adalah kekecewaan sekelompok masyarakat yang merasa tidak dilibatkan dalam proses perdamaian. Mereka menilai panitia penyelenggara tidak bersikap adil karena acara bakar batu tidak melibatkan empat distrik setempat

Kekecewaan tersebut memicu aksi protes keras. Massa kemudian mendatangi lokasi acara bakar batu di halaman kantor Bupati Yalimo sekitar pukul 13.15 WIT.
Kericuhan memuncak saat Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol dan sejumlah anggota DPRD tiba di lokasi. Masyarakat yang menentang acara tersebut melancarkan protes hingga berujung pada pelemparan batu ke arah podium.
Dampak dari kerusuhan itu cukup signifikan. Wakapolres Yalimo Kompol Elias Endang menderita luka di kepala akibat lemparan batu. Selain korban luka, kericuhan juga merusak fasilitas umum, termasuk kaca kantor Bupati Yalimo pecah dan kaca dua mobil dinas rusak.
Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki insiden ini untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban di Yalimo dapat segera pulih.(Stefanus Tarsi)