Wamena, KV – Sekelompok warga dan pelajar sekolah dasar menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya,Papua Pegunungan, Senin (20/01/2025).
Aksi unjuk rasa dipicu karena dua sekolah di Distrik Musatfak, Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan tidak beroprasi selama dua tahun.
Dari pantauan, unjuk rasa berlangsung pada pukul 11.00 WIT. Aksi ini dilakukan warga yang mengatasnamakan Tim Peduli Pendidikan Distrik Musatfak bersama belasan siswa yang berseragam SD.
Mereka menyampaikan orasi berupa tuntutan segera mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar di SD Impres Elabuka dan SMKN 1 Wamena yang sudah dua tahun lumpuh.
Selain itu, mereka juga menuntut agar pemda segera menggantikan dua kepala sekolah di dua sekolah itu, sebab dinilai kepala sekolah yang menjadi sumber penyebab masalah utama yang mengakibatkan lumpuhnya pendidikan pada dua sekolah itu.
Salah satu perwakilan Tim Peduli Pendidikan Musatfak bernama Abner Holago mengungkapkan, sudah dua tahun sekolah SD Impres Elabukama dan SMKN 1 Wamena tidak menjalankan KBM .
“Ini sangat miris sekalih anak-anak kami tidak mengenyam pendidikan dengan baik, sehingga kami lakukan unjuk rasa di kantor dinas Pendidikan Jayawijaya. Kami memintah agar pemerintah segera mengambil langkah dan memngantikan dua kepala sekolah pada dua sekolah tersebut,”katanya.
Abner menilai lumpunya KBM di dua sekolah ini berawal dari tindakan kepala sekolah yang diduga penggelapan dana bantuan oprasional sekolah (BOS) yang berdampak terjadi masalah internal antar kepala sekolah dan guru-guru dan berujung tidak menjalankan tugas mereka untuk datang mengajar.
“Kondisi SMKN 1 Wamena saat ini tidak ada siswa kelas 1 dan siswa kelas 2. Apa penyebabnya? Kondisi ini harus segera diatasi oleh pemkab jayawijaya jangan dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya Natalis Mumpu saat bertemu para pengunjuk rasa, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan masyarakat dan siswa sekolah dari Distrik Musatfak.
“Kami akan segera mengambil sikap tegas untuk mengantikan dua kepala baik di SD Impres Elabukama maupun kepala sekolah di SMKN 1 Wamena dalam waktu dekat. Hal ini untuk menyelamatkan masa depan anak-anak kami,” tegasnya.
Menurutnya, berdasarkan laporan masyarakat memang dua kepala sekolah itu selama ini tidak menjalankan tugas dengan baik, sehingga KBM disana juga tidak berjalan, penyebab utama itu kepala sekolah, jika kepala sekolah saja malas pasti juga diikuti guru- guru yang lain karena siapa yang mau mengawasi pimpinan saja tidak ada di tempat.
“Selama ini kami selalu mengingatkan agar setiap kepala sekolah dan guru-guru wajib aktif di tempat tugas, kami Dinas Pendidikan juga selama ini memgawas setiap sekolah-sekolah namun memang ada kepala sekolah yang sama sekalih tak melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu, di awal tahun ini dinas Pendidikan akan melakukan evalusi kepala – kepala sekolah yang bermasalah bukan hanya di dua sekolah ini saja melainkan pada sekolah yag lain juga.
“Kami akan evaluasi seluruh kepala sekolah yang tidak menjalankan tugas,” tambahnya. (Redaksi KV)