Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
EKONOMIJayawijaya

Harga Cabai dan Tomat di Wamena Melonjak Drastis, Ini Penyebabnya

×

Harga Cabai dan Tomat di Wamena Melonjak Drastis, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga di pasaran di Wamena

Jayawijaya, KV – Harga sejumlah komoditas pokok di pasar tradisional Wamena mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Lonjakan drastis pada  cabai (rica), dan tomat ini terungkap dari tinjauan pasar rutin yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan (Nakerindag) Jayawijaya setiap hari Senin dan Kamis.

Kepala Seksi Pengadaan Penyaluran Ekspor Impor Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, Sammy Rumbino menyatakan kenaikan harga komoditas ini disebabkan keterbatasan pasokan.

Kepala Seksi Pengadaan Penyaluran Ekspor Impor Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, Sammy Rumbino saat memantau kondisi harga pasar di Potikelek. Kamis (3/7/2025)

“Setelah memantau kondisi pasar hari ini, cabai menjadi sorotan utama karena harganya melonjak drastis. Sempat langka, kini cabai lokal diperdagangkan di kisaran Rp90.000 per kilogram,”ungkap Sammy Rumbino di Pasar Potikelek.Kamis (3/7/2025)

Ia mengatakan, hasil pantauan serta wawancara dengan para pedagang menunjukkan bahwa harga cabai diprediksi akan terus naik. Mereka memperkirakan harganya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram dalam waktu dekat, seiring menipisnya pasokan dari Jayapura.

Cabai Meroket, Tomat Ikut Melambung

“Selain cabai, tomat juga tak luput dari kenaikan harga. Jika sebelumnya dibanderol Rp25.000 per kilogram, kini harganya berkisar antara Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram,”jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut dipicu oleh berkurangnya stok di Jayapura. Hal ini terjadi lantaran Pasar Yotefa di Jayapura, sebagai pemasok utama ke Wamena, juga menyuplai kebutuhan komoditas ini ke Timika dan Merauke, yang pada akhirnya membatasi ketersediaan pengiriman  barang ke Wamena.

Faktor Cuaca

Menurut Kepala Seksi Pengendalian Penyaluran Ekspor Impor, Sami Rumbino, kenaikan harga ini disebabkan oleh dua faktor utama: cuaca ekstrem dan pola distribusi.

“Ada dua faktor. Pertama, masalah hujan di wilayah Jayapura yang menyebabkan gagal panen dan stok berkurang . Kedua, pasokan dari Jayapura juga dibagi ke Timika dan Merauke,” jelas Sami Rumbino.

Baca Juga:https://koranvox.com/ekonomi-lesu-dan-inflasi-tinggi-di-papua-pegunungan-apa-penyebabnya/

Kondisi ini membuat ketersediaan barang menjadi langka dan secara otomatis mendorong kenaikan harga. Kenaikan harga ini sendiri sudah mulai terasa sejak Senin pekan lalu. (Stefanus Tarsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *