Example floating
Example floating
FEATUREPENDIDIKAN

Jakson Magal dari Pedalaman Mimika Jadi Guru di Jawa Barat

×

Jakson Magal dari Pedalaman Mimika Jadi Guru di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Jakson Magal yang menjadi guru mata pelajaran agama Kristen di salah satu sekolah dasar di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Example 468x60

Jakson Magal yang berasal Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menjadi guru pendidikan agama Kristen di Kota Cimahi selama dua tahun terakhir.

Jakson berasal dari Kampung Tsinga, Desa Miniponogoma, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Example 300x600

Pemuda berusia 27 tahun ini sedang menjalani masa akhir kuliahnya di Sekolah Tinggi Teologi Saint Paul Bandung.

Ia sedang menyusun skripsi dengan judul yang penuh makna: “Signifikansi Pemuridan bagi Pembentukan Spiritual Mahasiswa Papua di IPMAMI Bandung Berdasarkan Matius 28:19-20”.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Jakson masih meluangkan waktunya untuk kegiatan sosial yang inspiratif.

Selama dua tahun terakhir, Jakson mengajar Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Sekolah Dasar Negeri Cibabat Mandiri 3, Cimahi Utara.

Sekolah dasar yang menjadi tempat Jakson Magal mengajar mata pelajaran agama Kristen di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Ia tergabung dalam komunitas guru sukarelawan Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Cimahi Utara.

Mereka mengajar 80 anak di dua sekolah. Para siswa berasal dari 16 SD di Cimahi Utara yang tidak memiliki guru agama kristen.

Setiap Jumat, Jakson menempuh perjalanan sejauh 40 menit dari asrama mahasiswa Timika di Kota Bandung menuju sekolah tempatnya mengajar.

“Bagi banyak orang, perjalanan sejauh itu terasa berat. Namun bagi saya ini adalah sebuah pengabdian, ” ungkap Jakson.

Kesulitan ekonomi

Jakson juga tidak hanya mengajar tapi juga turut antar-jemput anak-anak muridnya.

Ia memahami betul masalah ekonomi yang dialami keluarga muridnya. Karena itu, ia berkomitmen untuk membantu mereka sebaik mungkin.

Jakson Magal seorang guru mata pelajaran agama Kristen saat mengajar murid-muridnya di salah satu SD di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Rasa empati Jackson tumbuh karena dia mengalami kondisi itu sejak kecil. Orang tuanya seorang petani di Kampung Tsinga yang terisolir.

Meskipun dirinya harus menghadapi kenyataan akan kondisi ekonomi yang tidak selalu mendukung,

Jakson tidak pernah membiarkan hal tersebut menghalangi misinya memberikan dampak positif bagi pendidikan dan spiritual anak-anak di sekolah tersebut.

Keikhlasannya untuk mengajar dan membantu sesama juga seiring dengan semangatnya untuk terus belajar.

Jakson tahu bahwa perjalanan hidupnya masih panjang. Ia yakin bahwa dengan iman dan tekad yang kuat, ia dapat mengatasi segala rintangan.

Skripsinya tentang pemuridan bukan hanya sebuah tugas akademik, tetapi juga sebuah panggilan hidup.

“Saya ingin memastikan bahwa generasi muda Papua yang menuntut ilmu di perantauan dapat merasakan kekuatan pemuridan yang mendalam, ” harapnya.

Jakson Magal dengan semangat mengajar muridnya mata pelajaran agama Kristen di salah satu sekolah dasar di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Jakson bertekad untuk membentuk generasi muda yang cerdas dan juga kuat dalam iman.

Kisah Jakson mengajarkan kita bisa memberikan dampak besar meski berasal dari daerah yang jauh dan dengan keterbatasan.

“Asalkan memiliki tujuan yang jelas dan hati yang penuh kasih, bantuan kita akan berdampak besar bagi sesama,” tuturnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *