HUKUM & KRIMINAL

Kapolres Jayawijaya Pastikan Situasi Wamena Masih Terkendali

Kapolres Jayawijaya, AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara.

Wamena, KV– Kapolres Jayawijaya, AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara, memastikan situasi keamanan di wilayah Wamena, ibu kota Provinsi Papua Pegunungan, masih terkendali hingga kini.

Pernyataan ini menyusul terjadinya serangkaian insiden kontak tembak antara aparat keamanan dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam beberapa hari terakhir.

Salah satu insiden menonjol terjadi pada Senin (9/6/2025) malam di Kampung Pugima, Distrik Welalegama, Kabupaten Jayawijaya.

Dalam insiden tersebut, satu anggota KKB yang disebut sebagai bagian dari kelompok separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz.

Anggota KKB anak buah Egianus Kogoya yang tewas tertembak pada Senin (9/6/2025) malam di Kampung Pugima, Distrik Welalegama, Kabupaten Jayawijaya.

“Kami bisa sampaikan bahwa secara umum situasi masih dalam kendali. Meski potensi ancaman selalu ada, namun deteksi dini dan langkah-langkah antisipatif terus kami lakukan,” tegas AKBP Anak Agung di Wamena, Rabu (11/6/2025).

Ia juga membenarkan bahwa dalam beberapa hari terakhir terjadi beberapa kali kontak tembak yang melibatkan aparat TNI-Polri dan kelompok bersenjata. Salah satu anggota personel keamanan juga dilaporkan menjadi korban penembakan.

Kapolres menekankan bahwa upaya penegakan hukum dan pengamanan terus dilakukan oleh TNI-Polri untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas) di Wamena dan sekitarnya.

Himbauan Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.

“Jangan mudah percaya hoaks. Banyak informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sengaja disebar untuk menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya.

Pengguna kendaraan bermotor di pusat kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Minggu (16/3/2025). (Stefanus Tarsi).

Ia juga meminta masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui keberadaan atau aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengancam keamanan.

“Keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi juga membutuhkan kerja sama dengan masyarakat,” tambahnya.

Menanggapi isu soal adanya pembatasan aktivitas warga dan razia yang masuk ke rumah-rumah, Kapolres menepis kabar tersebut.

“Kami tidak pernah membatasi aktivitas masyarakat. Justru kehadiran aparat di lapangan adalah untuk memberikan rasa aman,” katanya.

Ia juga membantah kabar bahwa razia masuk ke rumah-rumah warga, dan menegaskan bahwa kegiatan razia telah dilakukan sejak sebelum insiden terakhir terjadi.

Razia tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kepemilikan senjata tajam ilegal serta peredaran narkoba yang marak di wilayah tersebut. (Stefanus Tarsi)

Exit mobile version