Jayawijaya, KV – Komisi Pemilihan Umum Papua Pegunungan terus berinovasi dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital. Hal ini terlaksana melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Fotografi dan Editing Berita Media Sosial.
Jurnalis Koranvox.com, Stefanus Tarsi tampil sebagai pemateri utama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Fotografi dan Editing Berita Media Sosial yang digelar KPU Papua Pegunungan di Wamena, pada Rabu dan Kamis, 24–25 September 2025.
Kegiatan ini diikuti puluhan staf KPU dari tingkat provinsi hingga delapan kabupaten cakupan, termasuk Jayawijaya, Nduga, Yahukimo, Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, dan Pegunungan Bintang.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas publikasi KPU, khususnya dalam menyajikan informasi tahapan Pemilu secara lebih menarik, profesional, dan mudah diakses masyarakat.
Materi utama yang diberikan oleh jurnalis Koranvox.com, Stefanus Tarsi meliputi topik Kehumasan, Dasar-Dasar Fotografi, hingga Teknik Editing Video dengan perangkat lunak profesional seperti Adobe Premiere Pro.
Kasubid Keuangan KPU Provinsi Papua Pegunungan, Daut Mita, menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi humas KPU di Papua Pegunungan.
“Salah satu keberhasilan KPU dalam pentahapan Pemilu ada di sosialisasi. Kami berharap peserta dapat menyerap materi dengan baik agar hasilnya langsung bisa diaplikasikan melalui kanal media massa,” jelasnya.
Daut menambahkan, KPU Papua Pegunungan melalui bimtek ini berharap setiap staf mampu menghasilkan produk informasi yang lebih menarik dan bernilai strategis untuk mendukung tahapan Pemilu ke depan
“Konten yang kuat secara visual dan terolah dengan baik diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus memperkuat citra KPU sebagai lembaga yang transparan dan modern, ” tambahnya.
Materi fotografi
Dalam sesinya, Stefanus menekankan pentingnya visual dalam komunikasi modern. Menurutnya, foto yang berkualitas menjadi senjata rahasia kehumasan.
“Di era digital, foto berkualitas bukan sekadar pelengkap, tapi ujung tombak. Ia menentukan apakah pesan kita berhenti di layar atau justru menyebar luas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kemampuan dasar seperti menangkap momen kunci, memahami komposisi, dan memanfaatkan pencahayaan adalah hal wajib bagi setiap pengelola humas.
“Ingat, kamera terbaik adalah yang ada di tangan Anda. Pelatihan ini ingin mengubah kita dari pengguna biasa menjadi pencipta konten yang bisa bercerita dan mempengaruhi publik,” motivasinya.
Editing video
Selain fotografi, Stefanus juga menekankan pentingnya editing video sebelum dipublikasikan di media sosial dan media massa lainnya.
“Jangan berpikir kamera mahal otomatis menjamin konten berkualitas. Editing adalah dapur utama tempat cerita dimasak, diracik, lalu dihidangkan,” jelasnya.
Menurutnya, penguasaan editing memberi kendali atas ritme, alur, hingga emosi penonton.
“Inilah yang membedakan amatir dari profesional. Editing mampu mengubah potongan gambar acak menjadi karya yang efektif, memikat, dan berkesan,” tambahnya. (Redaksi Koranvox)
