Pasang Iklan Disini
Pasang Iklan Disini
OPINI

Renungan, Pintu Firdaus Terbuka: Bagi yang Percaya, Bertobat, dan Berharap kepada Sang Raja

4
×

Renungan, Pintu Firdaus Terbuka: Bagi yang Percaya, Bertobat, dan Berharap kepada Sang Raja

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi renungan.

Bersama seluruh Gereja sejagat, pada hari ini kita merayakan Pesta Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam. Ia adalah Raja yang sungguh berbeda dengan para raja dunia ini—lebih sering diolok, dihina, dan dimaki-maki daripada dipuji dan disanjung khalayak ramai.

Dalam kisah penyaliban (Injil hari ini, Luk 23:35–43), berturut-turut Yesus Kristus, Sang Raja, ditantang oleh para prajurit: “Jikalau Engkau Raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” (ay. 37), disusul oleh cemoohan salah seorang penjahat di sisi-Nya: “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” (ay. 39).

Penjahat yang satu lagi menegur temannya, lalu dengan penuh percaya memohon kepada Sang Raja di salib: “Yesus, ingatlah akan daku apabila Engkau datang sebagai Raja” (ay. 42).

Permohonan itu langsung disambut oleh Yesus: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: hari ini juga engkau akan bersama-Ku di dalam Firdaus.” Yesus mau dan mampu memberikan “kerajaan abadi” kepada seorang penjahat yang bertobat pada hari kematiannya itu juga.

Yang tidak percaya tidak akan menyaksikan kedatangan Kerajaan Allah. Tetapi bagi orang yang percaya—betapa pun besar dan banyak dosanya—jika ia bertobat dan berharap kepada-Nya, pintu Firdaus, alam Kerajaan Yesus Kristus, telah terbuka.

Ilustrasi renungan.

Sakramen Pembaptisan yang kita terima telah mempersatukan kita dengan Yesus Kristus, Sang Raja Semesta Alam.

Kita bersatu dengan Dia dan sekaligus mengambil bagian dalam peran-peran-Nya sebagai imam, nabi, dan raja. Peran sebagai imam itu menguduskan; peran nabi itu mewartakan; dan peran sebagai raja itu memimpin.

Maka secara umum, kita semua melalui Sakramen Baptis juga telah “diurapi” menjadi imam, nabi, dan raja seperti Yesus Kristus (bdk. 2 Sam 5:1–3). Sebagai raja, peran memimpin harus mengikuti teladan Yesus Kristus sendiri: menjadi pemimpin di tengah keluarga, masyarakat, lingkungan Gereja, dan seterusnya.

Pemimpin seperti Yesus, bukan seperti raja-raja dunia—artinya memimpin sebagai pelayan, turun ke bawah untuk melakukan banyak hal demi kebaikan. Membawa kebenaran dalam pelayanannya, terlihat dari sikap dan tutur kata.

Pemimpin yang dapat dipercaya karena integritasnya, bukan yang mementingkan jabatan dan tidak dapat dipegang omongannya. Dialah pemimpin yang jujur.

Pastor Charles Loyak Deket OSC.

Yesus Kristus, Sang Raja Semesta Alam, tidak menjanjikan “hidup enak” di dunia ini. Ia tetap realis sampai akhir, membawa kebenaran yang dapat kita akui karena nyata sesuai keadaan yang wajar.

Yesus Kristus menuntut kepercayaan dan pertobatan hati yang mengakui bahwa Kerajaan Allah telah datang. Tugas kita sekarang adalah sungguh-sungguh menerima Dia, Yesus Kristus, untuk merajai hidup kita di dunia ini.

Setiap saat, mari kita menghadirkan Yesus Sang Raja dan berdoa memohon pertolongan Roh Kudus untuk memimpin budi, hati, tutur kata, dan perilaku kita setiap hari (bdk. Kol 1:12–20).

Dengan demikian, kita dipimpin-Nya untuk terus-menerus menjadi semakin baru dan semakin baik. Sekaligus kita disanggupkan untuk menjadi raja dan pemimpin seperti Dia di lingkungan hidup kita masing-masing. Amin.

Selamat Pesta Kristus Raja Semesta Alam!
Tuhan memberkati selalu.

(Pastor Charles Loyak Deket OSC)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *