Jayawijaya KV — Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Drs. Ones Bahabol, SE., MM., memberikan klarifikasi resmi terkait isu yang berkembang di media sosial tentang hubungan antara dirinya dengan Gubernur Papua Pegunungan.
Dalam pernyataan terbuka, Ones Pahabol menegaskan bahwa kepemimpinan di Papua Pegunungan tetap utuh dan solid, menepis isu perpecahan. Ia menilai kabar yang beredar hanyalah kesalahpahaman yang wajar timbul dari dinamika komunikasi di internal pemerintahan.
Mengawali klarifikasi, Ones Bahabol menyampaikan salam dan apresiasi tinggi kepada seluruh masyarakat, tokoh, dan aparatur daerah. Ia menegaskan, klarifikasi ini bertujuan meluruskan isu agar publik tidak salah memahami hubungan antara dirinya dan Gubernur.
“Saya mau tegaskan dan saya mau sampaikan di sini, pertama sekali saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Gubernur dan juga kepada kita semua, karena itu kelalaian saya sebagai wakil,” ujar Ones Bahabol.
Menepis Isu Ketidakharmonisan
Lebih lanjut, Ones menjelaskan bahwa dinamika yang terjadi merupakan hal wajar dalam hubungan kerja di pemerintahan. Ia menilai perbedaan pandangan merupakan bagian dari proses membangun komunikasi yang sehat, bukan pertentangan pribadi atau politik.
Menurutnya, semua yang terjadi bermula dari perbedaan cara pandang dalam menjalankan tanggung jawab terhadap kepentingan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau.
“Sebagai manusia, mungkin saya salah, karena kami didorong oleh kepentingan masyarakat di daerah yang paling sulit. Maka dalam pandangan Bapak Gubernur, saya sedikit keliru. Namun itu semata-mata karena dorongan tanggung jawab terhadap masyarakat,” ujarnya dengan rendah hati.
Ones juga mengakui bahwa ia dan Gubernur memiliki hubungan kerja yang harmonis dan saling menghormati satu sama lain. Ia menegaskan bahwa sebagai wakil, dirinya sadar penuh terhadap tugas dan wewenang yang diberikan oleh Gubernur.
“Saya secara pribadi dengan hati yang paling tulus, apapun Bapak Gubernur tugaskan kepada saya, saya pasti akan jalani apapun itu, karena saya sadar 100 persen saya adalah wakil,” tegasnya.
Pembagian Tugas
Dalam klarifikasinya, Ones juga menyoroti pentingnya pembagian tugas dan kewenangan yang jelas antara Gubernur dan Wakil Gubernur agar roda pemerintahan berjalan lebih sehat dan efektif. Ia berharap ke depan ada koordinasi yang lebih baik agar pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan maksimal.
“Yang ketiga adalah perlu ada pembagian tugas dan kewenangan yang jelas supaya pemerintahan berjalan sehat dan kita bisa jalan bersama,” tuturnya.
Selain itu, Ones juga menegaskan kesiapannya untuk menjalankan tugas-tugas lapangan jika diperlukan. Ia menegaskan akan turun langsung ke delapan kabupaten di Papua Pegunungan demi memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
“Saya ditugaskan di dalam, saya kerjakan. Saya ditugaskan di luar, urus masyarakat di delapan kabupaten, saya siap bekerja,” katanya dengan tegas.
Dalam pernyataannya, Wakil Gubernur juga menegaskan bahwa masa politik telah usai. Ia menekankan bahwa saat ini adalah waktu untuk bekerja dan melayani masyarakat secara murni tanpa muatan politik.
“Yang berikut adalah kita tidak bekerja hari ini untuk politik. Ini saya garis bawahi. Ini bukan politik kita bekerja. Politik sudah selesai, hari ini pelayanan murni 100 persen,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh pihak—baik ASN, masyarakat umum, maupun kelompok tertentu—untuk tidak mempolitisasi hubungan antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Ones meminta agar semua pihak memandang mereka berdua sebagai satu kesatuan pemerintahan yang solid.
“Bapak Gubernur memandang masyarakat Papua Pegunungan itu satu, tidak ada dua. Wakil Gubernur pun memandang masyarakat ini satu. Jadi di mata kami sama sekali tidak ada dua, hanya satu,” katanya menegaskan.
Menyerukan Persatuan
Ones Bahabol mengajak seluruh masyarakat Papua Pegunungan untuk menjaga persatuan dan mendukung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan doa dan dukungan positif. Ia menekankan bahwa masyarakat memiliki peran penting sebagai pengontrol moral pemerintahan yang dilakukan dengan cara beretika dan penuh kasih.
“Masyarakat adalah alat kontrol buat kami. Kalau kami salah, mohon dimasukkan dengan cara yang baik dan berwibawa, karena kami manusia yang tidak sempurna,” ujarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Ones Bahabol menyatakan hatinya bersih tanpa
“Mari kita jadikan kerikil kecil ini pelajaran agar perjalanan pemerintahan kita lancar, tulus, dan berfokus membangun Papua Pegunungan.'”,” pungkas Ones Bahabol.














