Jayawijaya, KV – Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Ones Pahabol, menegaskan pentingnya pendekatan humanis dan dialog terbuka untuk mengatasi konflik antar kelompok atau suku di wilayahnya. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Ones Pahabol apel pagi di Kantor Gubernur hari ini, Senin (28/7/2025)
Pahabol secara khusus menyoroti konflik antara Kelompok Lanny dan Suku Wamena (Minimo) yang telah menyebabkan pertumpahan darah. Konflik ini bukan sekadar perselisihan biasa, melainkan telah mengarah pada tindakan pembunuhan yang sangat mengganggu ketenangan masyarakat.
Ia menyerukan kepada seluruh pejabat daerah, termasuk kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para Bupati, untuk berkolaborasi aktif dengan pemerintah provinsi dalam memadamkan konflik ini agar tidak meluas.
“Kematian adalah hak Tuhan, jangan diambil alih oleh manusia,” tegas Pahabol.
Ia mengingatkan bahwa Papua Pegunungan adalah rumah bersama bagi seluruh masyarakat dan aparatur pemerintahan, sehingga ketenangan dan rasa aman harus menjadi prioritas utama.
“saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat—mulai dari tokoh adat, tokoh agama, hingga masyarakat umum—untuk berperan aktif dalam menciptakan kondisi yang kondusif,”tuturnya.
Ia menegaskan bahwa ketenangan sangat penting karena semua orang yang ada dan bekerja di sana membutuhkan suasana yang damai.
“Ini menyangkut ketenangan. Semua orang ada dan bekerja di sini, sehingga kita semua membutuhkan suasana yang damai,” pungkasnya. (Stefanus Tarsi)
