Papua Pegunungan

Wagub Ones Pahabol: Yalimo Kunci Ekonomi Papua Pegunungan

67
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol saat mengunjungi Yalimo dalam rangka pemulihan Kabupaten Yalimo pasaka Kerusuhan rasisme pada beberapa pekan lalu.

Jayawijaya, KV– Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, secara tegas menyatakan bahwa Kabupaten Yalimo merupakan daerah yang sangat strategis dan vital bagi pembangunan manusia serta denyut nadi perekonomian Provinsi Papua Pegunungan.

Bahkan, Yalimo disebut sebagai “rumah perputaran ekonomi” yang berpotensi menekan harga kebutuhan yang tinggi di wilayah pegunungan.

Dalam keterangannya, Wagub Ones Pahabol menekankan bahwa Yalimo adalah pintu masuk utama urat nadi ekonomi ke Papua Pegunungan. Keunggulan strategis ini didukung oleh posisi Yalimo yang menawarkan harga jual komoditas lebih rendah, berada di bawah harga Wamena dan di atas Jayapura.

“Yalimo itu rumah ekonomi, rumah perputaran ekonomi yang harga memadai, harga yang cukup. Dan itu menekan kemahalannya dan menekan semua sisi yang ada kemahalan yang tinggi semakin hari semakin naik,” ujar Wagub Pahabol kepada Wartawan pada pekan kemarin

Untuk memaksimalkan potensi ini dan memastikan infrastruktur yang memadai, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Yalimo mengambil langkah drastis terkait pembangunan jalan darat.

Wagub Pahabol mengungkapkan rencana untuk menghentikan sementara lalu lintas kendaraan darat di Yalimo selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Keputusan ini diambil agar proses pengerasan, pemadatan, dan pengaspalan jalan dapat dilakukan secara serius dan menghasilkan kualitas yang tahan lama.

“Kita harus menghentikan sementara lalu lintas kendaraan agar fokus pada pembangunan, mulai dari pengerasan, pemadatan, hingga pengaspalan tuntas dan benar-benar keras,” tegas Wagub.

Ia menambahkan, pembangunan yang dilakukan saat kendaraan masih melintas hanya akan menyebabkan jalan rusak berulang, sehingga menghambat penyelesaian proyek.

“Satu lagi yang saya lihat itu mengenai parit, drainase. Drainase parit sebelah atas itu harus benar-benar dibangun dengan Balai, jangan sembarang bangun.”

Penutupan akses darat, yang kemungkinan besar akan dimulai bulan depan setelah perhitungan anggaran dan target kilometer disepakati, dipandang sebagai langkah strategis untuk menciptakan infrastruktur permanen.

Langkah ini sekaligus bertujuan mengawasi pelaksanaan proyek ABBN (Anggaran Belanja dan Belanja Negara) yang dinilai belum selesai meski sudah berjalan bertahun-tahun.

“Kemungkinan besar bulan depan lagi kita akan langsung pantau supaya tidak bermain-main lagi. Karena ini sekian puluh tahun tapi tidak jadi, ini siapa yang main ini,” tutup Wagub. (Stefanus Tarsi)

Exit mobile version