Jayawijaya, KV– Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, menyampaikan bahwa selama 100 hari masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Ones Pahabol, berbagai langkah penting telah terlaksana demi membangun fondasi pemerintahan yang kuat dan berkualitas. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa hasil kerja mereka biarlah dinilai oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin hanya berbicara yang indah-indah, tetapi yang terpenting adalah realita di lapangan. Saat ini, fokus utama kami adalah membentuk pemerintahan yang berkualitas, karena itu dilakukan perombakan struktur melalui nota dinas,” ungkap Jhon Tabo di Wamena, Jumat (15/8/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) dan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) yang diusulkan pemerintah telah disahkan oleh DPR Papua Pegunungan.
Dengan begitu, pada Oktober mendatang, kepala dinas definitif akan mulai dilantik. Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga akan dimekarkan demi pemerataan dan keadilan jabatan.
“Saat ini OPD masih tergabung. Jika sudah dimekarkan, mereka yang memenuhi syarat bisa mengikuti lelang jabatan. Ini penting agar ada keadilan dalam penempatan,” jelasnya.
Menurut Gubernur, dalam nota dinas saat ini, 99 persen pejabat berasal dari anak daerah Papua. Hanya 1 persen yang non-Papua, namun mereka merupakan anak dari orang tua yang telah lama mengabdi di wilayah tersebut dan termasuk dalam kategori Orang Asli Papua berdasarkan UU Otsus.
“Ada beberapa saudara saya yang saat ini kinerjanya kurang baik, dan untuk sementara waktu diparkir. Tapi mereka tidak ditinggalkan. Kalau sudah perbaiki diri, mereka akan dipakai lagi, apalagi akan ada 36 OPD baru yang siap dimekarkan,” tambahnya.
Dalam 100 hari kerjanya, Gubernur juga telah menunjukkan komitmen terhadap pembangunan di bidang keagamaan. Salah satu contohnya adalah bantuan dana sebesar Rp15 miliar untuk pembangunan Gereja Baptis.
Bantuan serupa juga akan segera disalurkan ke gereja-gereja lain seperti Katolik, GKI, GIDI, KINGMI, GKII, serta organisasi gereja lainnya melalui pos Dana Pengelolaan Alokasi (DPA) kepala daerah.
“Gereja tetap menjadi perhatian kami karena sudah masuk dalam visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur. Semua akan dilakukan bertahap, karena keuangan kita bergantung sepenuhnya pada transfer dana dari pusat,” ujar Tabo.
Lebih stabil
Ia menegaskan bahwa kondisi keuangan provinsi masih dalam tahap pembenahan akibat lemahnya pertanggungjawaban pada masa transisi lalu. Namun dirinya optimis, tahun depan akan lebih stabil dan berdampak positif bagi perputaran ekonomi.
“Sekarang saja, setelah pencairan uang muka program dan dimulainya kegiatan fisik seperti pariwisata, saya lihat uang sudah mulai beredar di masyarakat. Ini tanda ekonomi mulai bergerak,” katanya.
Terakhir, Gubernur Jhon Tabo menyerukan pentingnya menjaga keamanan daerah. Menurutnya, tanpa stabilitas, pembangunan dan ekonomi tidak akan berjalan.
Ia mengajak seluruh masyarakat, anak-anak muda, dan seluruh elemen masyarakat tidak lagi terlibat pertikaian. Marilah membangun Papua Pegunungan dengan jati diri dan kebudayaan setempat.
“Kita tidak bisa berubah kalau hanya menunggu orang lain yang mengubah,” tutupnya. (Stefanus Tarsi)