Jayawijaya, KV – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan melalui Dinas Sosial bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk keluarga 23 warga yang dilaporkan hilang akibat bencana alam di Kabupaten Nduga. Bencana banjir yang melanda Distrik Dal dan Distrik Mebarok pada Sabtu sore, (1/11/2025), sekitar pukul 17.00 WIT.
Total 23 korban dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam proses pencarian. Rinciannya, 15 korban hilang di Distrik Dal dan 8 korban di Distrik Mebrok.
Bantuan Darurat Tahap Pertama Disalurkan di Wamena, Senin (03/11/2025) oleh Dinas Sosial Provinsi Papua Pegunungan
Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Pegunungan, Yanius Telenggen, mengatakan penyaluran bantuan tahap pertama dilakukan di dua titik kumpul keluarga duka yang berada di Wamena.
Bantuan ini ditujukan untuk keluarga dari 15 korban di Distrik Dal dan 8 korban di Distrik Mebarok.
“Ini adalah bantuan dari Bapak Gubernur Provinsi Papua Pegunungan. Kami berharap, jangan dilihat besar atau kecilnya, namun kehadiran pemerintah di sini adalah untuk menguatkan keluarga korban dan sebagai bentuk kepedulian serta perhatian dari kami,” ujar Yanius Telenggen.
Ia menjelaskan, total bantuan yang diserahkan hari ini berupa 4 ton beras dan delapan jenis bahan pokok (bama) lainnya. Masing-masing kelompok keluarga duka di Wamena menerima 500 kilogram beras, serta selimut, tikar, tenda, minyak goreng, dan bahan kebutuhan lainnya.
“Sementara itu, sisa 3 ton beras dan bantuan logistik lainnya, termasuk 50 karton gula dan 3 karton selimut, rencananya akan disalurkan langsung ke distrik yang terdampak bencana pada hari berikutnya, Selasa (4/11/2025). Penyaluran ini akan menggunakan jalur darat, baik melalui Habema-Mbua maupun jalur Kuyawage,”ujarnya.
Menurtnya tim yang turun mendistribusikan bantuan dari Pemerintah Provinsi besok juga sekaligus memonitor situasi di lokasi bencana.
“Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk meminta bantuan dalam upaya pencarian korban yang hingga kini belum ditemukan,” katanya.
Sementara perwakilan keluarga Korban Obet Wijangge menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi atas bantuan tersebut. Namun, ia juga menyampaikan pesan agar Pemerintah Provinsi dan Gubernur terus membantu hingga proses kedukaan selesai, terutama mengingat jenazah 15 korban di Distrik Dal belum ditemukan karena tertimbun tanah longsor.
“Kami meminta pemerintah harus ada di sini, harus melihat, dan bisa membantu apa yang menjadi kekurangan di sini,” tegas Obet Ngujang.
Kronologi Singkat Bencana
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana banjir yang menerjang warga di Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga, terjadi pada Sabtu, 1 November 2025 sekitar pukul 17.00 WIT.
Plt. Bupati Nduga, Yoas Beon, menyebut peristiwa ini menjadi kejadian luar biasa pertama yang melanda Distrik Dal. Selain korban jiwa, sejumlah fasilitas umum juga dilaporkan rusak parah, dan masyarakat terdampak mengalami kesulitan akses serta kebutuhan dasar. (Stefanus Tarsi)
