NASIONALPapua Pegunungan

Anggota DPRP Semianus Wandikbo Minta Jaminan Keamanan Tim Pencarian Korban Longsor Nduga

361
Anggota DPRP Papua Pegunungan, Semianus Wandikbo, S.IP

Jayawijaya, KV — Anggota DPRP Papua Pegunungan dari Daerah Pemilihan Nduga, Semianus Wandikbo, mendesak aparat keamanan untuk memberikan jaminan keselamatan bagi tim pencarian korban longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga.

Permintaan ini disampaikan menyusul medan berat dan adanya sejumlah pos militer di sekitar lokasi bencana yang membuat proses evakuasi 23 korban meninggal dunia terhambat.

Diketahui musibah Banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan terjadi Sabtu sore (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT. Sebanyak 23 warga dilaporkan meninggal dunia, sebagian besar masih tertimbun material longsor di lokasi kejadian.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan didampingi Anggota DPRP Papua Pegunungan, Semianus Wandikbo saat menyalurkan bantuan kepada keluarga korban longsor yang berduka di Wamena. Senin (3/11/2025)

Anggota DPRP Papua Pegunungan dari Dapil Nduga, Semianus Wandikbo, S.IP, di Wamena pada Senin (3/11/2025) menyebut peristiwa ini sebagai musibah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

“Ini musibah besar bagi kami. Dulu paling satu dua orang pernah jadi korban longsor, tapi kali ini 23 orang meninggal. Ini luar biasa. Sampai hari ini belum semua korban ditemukan,” ujarnya.

Menurut Semianus, pemerintah kabupaten telah menurunkan tim ke lokasi, namun kondisi medan yang berat membuat proses pencarian sulit dilakukan. Dari laporan terakhir melalui SSB, satu korban telah ditemukan di wilayah Yuguru, namun tujuh orang lainnya masih belum ditemukan.

Daftar Korban bencana di Distrik Dal

“Di bagian bawah itu ada beberapa pos militer, jadi masyarakat tidak bisa masuk tanpa pengamanan. Kami sudah siapkan tiga mobil untuk mengirim tim dari Kuyawage menuju Yuguru. Perjalanan bisa sampai tiga malam,” katanya.

Ia berharap pihak keamanan seperti Pangdam, Kapolda, dan Pangkoops bisa memberikan jaminan keselamatan bagi tim pencarian.

“Kami mohon agar pihak keamanan menjaga dan mengawal tim kami supaya bisa masuk dan mencari jasad korban,” tambahnya.

Semianus juga menjelaskan kondisi keluarga korban yang kini memilih mengungsi ke tempat aman. Mereka yang semula tinggal di kota Wamena, berencana kembali ke kampung untuk menjemput anggota keluarga yang tertinggal, namun di tengah perjalanan terjebak longsor saat menyeberangi sungai besar.

“Ini murni bencana alam. Kami hanya ingin jasad keluarga kami ditemukan dan dimakamkan dengan layak,” ucapnya.

Sementara itu, Lennanus Wandikmbo, Kepala Distrik Geselema sekaligus tokoh masyarakat di daerah Yuguru, Distrik Mebrok, mengungkapkan pihak keluarga besar korban akan melakukan pencarian sendiri.

Lokasih Longsor di Distrik Mebrok di Nduga

“Longsor terjadi di daerah Yuguru, Distrik Mebrok, sekitar jam empat sore. Delapan orang meninggal di sana, dan 15 orang di Distrik Dal. Kami keluarga korban akan turun langsung mencari jenazah yang tertimbun,” katanya.

Namun Lennanus mengaku tim keluarga merasa khawatir terhadap situasi keamanan di sekitar lokasi karena terdapat sejumlah pos militer di wilayah itu.

“Di sekitar lokasi longsor ada beberapa pos keamanan. Kami minta semua pihak—Pak Bupati, Gubernur, Pangdam, Kapolda—agar bisa menjamin keamanan kami selama pencarian berlangsung,” ujarnya.

Ia mengatakan, tim keluarga korban dari Distrik Mebrok rencananya akan berangkat ke lokasi pada Selasa (4/11/2025).

“Kami mohon semua pihak memahami musibah ini. Kami hanya ingin mencari keluarga kami yang tertimbun tanah. Tolong lindungi kami,” tutupnya dengan haru.

Lennanus juga menjelaskan bahwa Distrik Mebrok dulunya merupakan pemekaran dari Distrik Geselema dengan pusat lama di Yuguru. Karena itu, banyak ASN dan warga lama yang kini kembali ke wilayah tersebut untuk membantu proses pencarian. (Stefanus Tarsi)

Exit mobile version